Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Tank-Tank Israel Masih Gempur Gaza meski Gencatan Senjata Berlaku
23 Januari 2025 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Harapan akan ketenangan di Gaza pasca-gencatan senjata tampaknya masih jauh dari kenyataan.
ADVERTISEMENT
Tank-tank Israel dilaporkan terus menembaki area di dekat persimpangan Karem Abu Salem, Gaza selatan, pada Rabu (23/1).
Padahal, kesepakatan penghentian sementara pertempuran dengan Hamas sudah berlangsung sejak Minggu (19/1) lalu.
Menurut laporan Al Jazeera Arabic, tembakan artileri Israel mengguncang wilayah timur kota Rafah, tak jauh dari salah satu jalur utama pengiriman bantuan ke Gaza. Wilayah ini dikenal sebagai Kerem Shalom oleh Israel.
Sebelumnya juga telah dilaporkan beberapa pelanggaran.
Pada Selasa (21/1), seorang nelayan Palestina di lepas pantai Kota Gaza terluka akibat tembakan Israel. Di dalam kota, serangan drone Israel juga melukai seorang warga sipil.
Tepi Barat Memanas
Di Tepi Barat, ketegangan juga terus meningkat.
Hamas mengonfirmasi kematian dua anggotanya dari Brigade Qassam, Qutaiba al-Shalabi dan Mohammed Nazal, dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Kota Burqin, Provinsi Jenin.
ADVERTISEMENT
“Kedua pelaku operasi heroik Funduq tewas kemarin malam setelah terlibat dalam bentrokan hebat dengan pasukan musuh [Israel] yang mengepung mereka di sebuah rumah di kota Burqin,” tulis Brigade Qassam di Telegram, Rabu (23/1).
Menurut laporan kantor berita Wafa, jenazah keduanya masih ditahan oleh Israel. Kini jumlah korban tewas dalam operasi militer Israel di Jenin sejak Selasa telah mencapai 12 orang.
Situasi Kemanusiaan di Gaza
Badan-badan bantuan berupaya mempercepat distribusi makanan, membuka kembali toko roti, serta memperbaiki jaringan air dan rumah sakit di Gaza.
Namun, Menteri Ekonomi Israel, Nir Barkat, dalam wawancara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, menyatakan rekonstruksi Gaza tidak akan mungkin dilakukan tanpa jaminan perdamaian permanen dari Hamas.
Sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023, setidaknya 47.107 warga Palestina telah tewas dan 111.147 lainnya terluka akibat serangan bengis Israel. Sementara Israel mengeklaim,dari pihaknya 1.139 orang tewas dan lebih dari 200 orang masih ditawan.
ADVERTISEMENT