Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Tanker Indonesia Tabrak Kapal Keruk di Singapura, Lima Hilang
13 September 2017 9:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Insiden tabrakan kapal terjadi di perairan Singapura pada Rabu (13/9). Sebuah kapal tanker Indonesia menabrak kapal keruk berbendera Dominika, lima orang hilang dalam peristiwa ini.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters yang mengutip Otoritas Pelabuhan Laut Singapura (MPA), kru yang hilang semuanya berasal dari kapal keruk yang terdiri dari empat warga China dan satu Malaysia. Tujuh warga China berhasil diselamatkan dari kapal keruk yang terbalik setelah tabrakan dengan tanker itu.
Kapal tanker tersebut juga mengalami kerusakan. Sebanyak 26 kru warga negara Indonesia di dalamnya dilaporkan tidak terluka.
MPA mengatakan peristiwa ini terjadi sekitar pukul 00.40 pada Rabu, sekitar 1,7 mil laut baratdaya Sisters' Island. Kapal keruk itu tengah transit di jalur barat, sementara kapal tanker Indonesia meninggalkan Singapura menuju jalur timur.
Tanker itu diketahui bernama Kartika Segara dan kapal keruk Dominika bernama JBB De Rong 19.
Menurut situs navigasi kelautan Vessel Finder , Kartika Segara adalah kapal tanker pembawa produk-produk minyak yang dibangun pada tahun 1998. Vessel Finder mencatat, saat insiden terjadi Kartika Segara hendak menuju Baubau, Sulawesi Tenggara. Tidak diketahui muatan di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Kapal ini memiliki panjang hingga 173 meter dan lambung 31 meter. Berat kotor tanker ini mencapai 22.809 ton.
Menurut MPA, akibat tabrakan dengan kapal keruk Dominika, Kartika Segara mengalami kerusakan di bagian starboard bow namun kondisinya stabil. Saat ini kapal itu lepas sauh di Eastern Anchorage.
Upaya pencarian tengah dilakukan oleh MPA. Kapal keruk yang terbalik telah ditarik dengan dua kapal tongkang ke wilayah dekat Pulau Senang.
Belum disebutkan penyebab insiden tersebut. Namun MPA mengatakan peristiwa ini tidak mengganggu lalu lintas laut di Selat Singapura.
Duta Besar RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya kepada kumparan, mengatakan tim KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) akan datang untuk menyelidiki penyebab kecelakaan.
ADVERTISEMENT