Tanoto Foundation Dorong Mahasiswa Jadi Pemimpin Masa Depan Berkelanjutan
PerbesarADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam acara ini, Tanoto Foundation mendorong para mahasiswa dari berbagai universitas untuk saling menginspirasi demi mewujudkan pemimpin masa depan yang berkelanjutan.
Head of Leadership Development and Scholarship Tanoto Foundation Aryanti Savitri menerangkan, TSG adalah bagian dari pengembangan kepemimpinan di program TELADAN yang digagas Tanoto Foundation. Yakni fase transisi dari tahap pengembangan lead self ke lead others, yang kemudian nantinya kei tahap professional preparation dan lulus menjadi alumni.
"Tema yang diambil untuk TSG tahun ini adalah Leading Sustainable Impact in Adversity. Melalui tema ini kami ingin membersamai teman-teman Tanoto Scholars untuk belajar dari inspirasi praktik-praktik baik yang ada di Indonesia, sekaligus merefleksikan bagaimana kita semua bertahan, berkembang, dan terus mampu memberikan dampak meski masa cukup sulit belakangan ini," kata Aryanti dalam pembukaan TSG 2022, Senin (4/7) malam.
Aryanti menerangkan, TSG sudah dimulai dari rangkaian masterclass yang pada tahun ini diintegrasikan dengan gelaran Pre-Summit Y20 Indonesia 2022 di 4 provinsi. Beberapa perwakilan scholars mengikuti Y20 Pre-Summit secara luring di beberapa lokasi.
ADVERTISEMENT
Pada 4-7 Juli, para penerima beasiswa diundang mengikuti Road to TSG di Pangkalan Kerinci untuk melihat secara langsung bagaimana Royal Golden Eagle (RGE) Group mengimplementasikan konsep sustainability atau keberlanjutan dalam proses bisnisnya.
Sebanyak 20 Tanoto Scholars dari Indonesia dan 2 perwakilan Tanoto Scholars dari Singapura turut serta dalam acara ini.
Yakni 2 mahasiswa dari Singapore Management University dan Nanyang Technological University, serta 20 mahasiswa dari USU, UNAND, UNRI, ITB, UI, UGM, IPB, Universitas Diponegoro, dan Universitas Brawijaya.
"Ini beda universitas. Kita gabung, perwakilan beberapa scholars datang untuk networking, memperkaya, belajar satu sama lain. Ini satu angkatan Tanoto Scholars. TSG ini sebelum ke lead others dia di-gathering dulu. Jadi ini learning experience di mana mereka belajar gathering," papar Aryanti secara terpisah.
ADVERTISEMENT
"Di mana mereka mulai matang, discovery, dan nanti bagaimana dari sini, lihat sustainable business practice punya ide proyek lead others, proyek perubahan. Paling tidak ini jadi referensi, memperkaya mereka," imbuh dia.
Aryanti menjelaskan, Tanoto Foundation dibentuk dengan harapan dapat memberikan life long learning bagi masyarakat dan menciptakan pemimpin yang dapat memberi dampak pada sekitar. Dalam mewujudkan hal ini, program SIGAP (bagi anak dalam kandungan dan ibu), program PINTAR (pendidikan dasar), dan program TELADAN (perguruan tinggi) hadir.
Sementara dalam program TELADAN, ada 3 pengembangan atau building blocks utama. Yakni lead self, lead others, dan professional preparation.
"Kita mulai diri kita, makin besar di tingkat universitas, komunitas, kemudian perusahaan atau environment kemudian global. Untuk bagaimana kita kembangan diri ada pelatihan terstruktur. Building blocks 18 bulan pertama lead self. Semester 2,3, dan 4 penjurusan lead self karena dia masih mencari jati dirinya dan lain-lain. Big ideas-nya, discovery bagaimana temukan diri sampai penjurusan," terang Aryanti.
ADVERTISEMENT
"18 bulan berikutnya lead others. Bagaimana dia memimpin atau kolaborasi, disiplin. Big ideas-nya ketika dia sudah discovery dia make the change that make an impact. Setelah itu ada self reflection dan lain-lain, terakhir 6 sebelum lulus mereka ada professional preparation. Di situ dia mulai praktik," tambahnya.
Menurut Aryanti, seseorang yang dapat memimpin dirinya dapat mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya. Harapannya, orang tersebut pun dapat memimpin orang lain dan menciptakan keputusan yang baik bagi aspek keberlanjutan.
"Everything we do in life is about making decision. Kita mau yang terbaik gimana. Semua bagaimana kita buat keputusan terbaik kita saat itu. Nah itu kenapa kita ingin ciptakan pemimpin masa depan yang critical, yang bukan cuma memikirkan dirinya tapi kemaslahatan yang lain," pungkas dia.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Belajar Sustainable Business Industri Pulp dan Kertas hingga Kelapa Sawit
Beragam kegiatan kunjungan industrial menarik dilakukan para penerima beasiswa Tanoto Foundation 2022 di RGE Group, salah satunya APRIL Group yang memproduksi serat, pulp dan kertas.
Mulai dari proses pembibitan pohon Akasia dan Ekaliptus yang menjadi bahan dasar pulp dan kertas, pengembangan pohon, sampai proses pengolahan pulp hingga menjadi kertas atau serat yang menjadi bahan dasar kain dan pakaian.
Para mahasiswa juga dikenalkan dengan proyek Restorasi Ekosistem Riau melalui film dokumenter bertajuk Frontier Sumatera.
Tujuan mengunjungi perkebunan kelapa sawit untuk belajar mengenai proses pembibitan, penanaman, hingga panen kelapa sawit, serta proses pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) yang kerap digunakan sebagai bahan baku minyak goreng.
Di sela-sela kegiatan ini, Tanoto Scholars juga mengikuti rangkaian diskusi bersama delegasi Y20 yang turut hadir di Pangkalan Kerinci, hingga akhirnya memberikan rekomendasi bagi para pemimpin anggota G20 dan anak-anak muda melalui Ketua Panitia (Co-Chair) Pelaksana Y20 Indonesia 2022.
ADVERTISEMENT
Rekomendasi ini dibawa untuk dimasukkan juga dalam diskusi di Y20 Main Summit. Beberapa Tanoto Scholars juga terlibat sebagai bagian dari panitia kegiatan Y20 Main Summit.
Puncak acara TSG akan dilakukan secara gabungan antara daring dan luring di Jakarta pada akhir Juli. Sebagian Tanoto Scholars akan hadir secara langsung di Tanoto Foundation Impact Gallery, sebagian akan mengikuti dari lokasi masing-masing.
Puncak kegiatan ini mengantarkan Tanoto Scholars melanjutkan ke tahap pengembangan berikutnya, yakni lead others.