Tanpa Senjata, Kapal Selam Nagapasa Tiba di Indonesia Akhir Bulan

13 Agustus 2017 12:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Kementerian Pertahanan, Widodo (Foto: Wahyuni Sahara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Kementerian Pertahanan, Widodo (Foto: Wahyuni Sahara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Kementrian Pertahanan, Laksamana Madya Widodo, mengatakan kapal selam buatan Korea Selatan yang dibeli Indonesia akan tiba pada akhir bulan Agustus 2017. Alat utama sistem persenjataan itu diberi nama Kapal Perang Indonesia (KRI) Nagapasa 403.
ADVERTISEMENT
"Estimasinya, tanggal 28 Agustus ini tiba di Surabaya dan akan diterima di sana," kata Widodo saat ditemui pameran industri pertahanan di Kementrian Pertahanan, Minggu (13/8).
KRI Nagapasa-403 berlayar dari Korea ke Tanah Air  (Foto: TNI AL)
zoom-in-whitePerbesar
KRI Nagapasa-403 berlayar dari Korea ke Tanah Air (Foto: TNI AL)
Menurut Widodo, Nagapasa yang bermesin diesel elektrik itu tidak akan dilengkapi senjata. Sehingga, Indonesia harus memesan torpedo Black Shark dari Italia.
"Senjatanya kita pesan dari Italia. Paling lambat November atau Desember akan masuk Indonesia, sehingga 2018, kapal selam bisa dioperasionalkan dengan kekuatan penuh," ujar Widodo.
Sementara itu, baterai untuk kapal kelas Chang Bogo bertipe 209/1400 itu akan dirancang di dalam negeri, oleh salah satu perusahaan swasta.
Menurut Widodo, Indonesia membutuhkan 12 unit kapal selam. Saat ini, pemerintah telah memesan tiga unit ke Korea Selatan dengan kesepakatan kerja sama transfer teknologi tinggi.
ADVERTISEMENT
Kapal selam pertama dan kedua dibangun di perusahaan pembuatan kapal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering. Kapal selam ketiga dibangun di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia, Surabaya, bekerjasama dengan Daewoo.
"Sembilan unit lain, Indonesia secara khusus akan membuat sendiri. Ini komitmen bapak presiden untuk mengembangkan industri dalam negeri. Mudah-mudahan tahun 2019 kita bisa raih kemandirian ini," kita Widodo.
KRI Nagapasa-403. (Foto: Dok. Kemhan)
zoom-in-whitePerbesar
KRI Nagapasa-403. (Foto: Dok. Kemhan)
Widodo menuturkan, saat ini pemerintah juga sedang membangun pangkalan kapal selam di beberapa wilayah di Indonesia.
"Jadi nanti enggak hanya di Surabaya, akan dikembangkan di Palu, di utara juga ada, di wilayah barat, Natuna. Jadi semua Alki (Air Laut Kepulauan Indonesia) nanti, paling tidak ada homebase kapal selam," kata Widodo.
ADVERTISEMENT
Adapun nama Nagapasa diambil dari anak panah Indrajit, ksatria sakti, yang diyakini akan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, melindungi kehormatan, serta keselamatan bangsa dan menegakkan hukum di perairan Indonesia.
Nagapasa merupakan pesanan pertama Indonesia kepada Korea Selatan. Kapal itu dibawa dari Korea Selatan pada 12 Agustus 2017, dipimpin oleh Letkol Laut (P) Harry Setiawan, alumni Akademi Angkatan Laut angkatan 43 tahun 1998.