Tanpa Terapkan PSBB, Bali Bisa Kendalikan Virus Corona dengan Kearifan Lokal

12 Mei 2020 12:59 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan sejumlah gubernur dari Sumatera, Jawa, hingga Bali, telah menggelar rapat membahas evaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara virtual.
ADVERTISEMENT
Setelah rapat, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo mengatakan, Jokowi tidak memaksa pemerintah daerah untuk menerapkan PSBB. Sebab pemerintah daerah dapat menggunakan kearifan lokal untuk melawan penyebaran virus corona.
"Daerah-daerah bisa memilih pendekatan yang sesuai dengan kondisi masing-masing termasuk memanfaatkan kearifan lokal," kata Doni kepada wartawan, Selasa (12/5).
"Jadi walaupun tidak ada pemaksaan, tapi daerah diharapkan secara optimal meningkatkan kemampuan daerah termasuk kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan," tambahnya.
Salah satu provinsi yang tidak menerapkan PSBB adalah Bali. Provinsi Bali dinilai mampu mengendalikan penyebaran virus corona meski tanpa menerapkan PSBB.
Sejauh ini, jumlah warga di Bali yang positif corona sebanyak 317 orang. Kemudian 210 pasien sembuh dan empat pasien meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali I Wayan Koster menegaskan, meski tidak menerapkan PSBB, sejak kasus corona ditemukan pertama kali di wilayahnya pada 10 Maret, Pemprov Bali langsung bergerak cepat. Sehingga penyebaran virus corona dapat ditekan.
"Sejak muncul pada 10 Maret kami langsung buat pola penanganan dalam bentuk kebijakan, operasional kebijakan, dan operasional di lapangan. Jadi ada tiga level," kata Koster.
I Wayan Koster tengah menyampaikan pendapatnya terkait masuknya nama Bali dalam Fodor's No List 2020 Foto: Denita br Matondang/kumparan
Selain itu, Koster mengatakan Pemprov Bali juga memberdayakan sekitar 1.493 Desa Adat untuk memberikan edukasi dan pengertian kepada masyarakat agar mau mengikuti anjuran pemerintah seperti rajin mencuci tangan hingga tidak keluar rumah.
"Karena desa adat punya hukum adat, pengendaliannya warganya jadi sangat tertib dan disiplin dan berjalan dengan sangat baik," ucap Koster.
ADVERTISEMENT
"Selain itu kelebihannya, di desa ini juga ada satu keyakinan dengan ritual agama niskala, ritual adat keagamaan yang jadi keyakinan masyarakat di Bali ketika ada wabah, itu memang ada warisan leluhur yang bisa dijadikan satu pedoman untuk laksanakan itu secara ritual," tuturnya.
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.