Tantangan Paspampres Wanita Amankan Jokowi dan Keluarga
ADVERTISEMENT
Sosok delapan Paspampres wanita pengawal Presiden Joko Widodo menjadi perhatian publik. Pemandangan itu terlihat pada momentum peringatan Hari Kartini di Monas, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Kedelapan Wan TNI itu adalah Sertu (K) Vera Devita Siregar, Sertu Nancy Kadir Eno, Sertu (K) Rodiyah, Sertu (Keu/W) Fatihatun Nida, Sertu Viky Agustin, Sertu (K) Devi Risky Rusdiani, Sertu (K) Debora S, dan Serda (K) Welly Cahya F.
Perasaan bangga sangat dirasakan mereka. Tak lain karena mereka dapat mengawal presiden yang biasanya dikawal oleh Paspampres laki-laki.
Di balik rasa bangga itu ada pengalaman dan tantangan yang dilalui oleh Paspampres wanita. Baik saat mengawal presiden maupun saat bertugas sehari-hari yang sebagian besar merupakan pengawal Ibu Negara.
"Kejadian unik banyak banget selama dinas. Salah satunya Bapak Presiden meminta langsung mengawal dalam rangka Hari Kartini, perintahnya langsung harus wanita semua," kata Sertu Nancy Kadir Eno kepada kumparan (kumparan.com).
ADVERTISEMENT
Jokowi merupakan presiden yang dikenal sering blusukan. Di beberapa daerah yang dikunjungi selalu ramai masyarakat yang antusias oleh kedatangan Jokowi bersama Iriana.Berselfie atau sekadar ingin bersalaman menjadi salah satu tujuan mereka rela menunggu berlama-lama.
Kondisi tersebut menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi Paspampres. Nancy mengatakan prioritas utama dalam kondisi tersebut adalah menjauhkan presiden dan istrinya dari ancaman.
"Tapi bagaimana caranya, kita sudah panasan, basah-kering di badan, harus tetap tenang dan santai. Terus begitu berbicara harus sopan dam santun, tetap tegas juga," ungkapnya.
Masalah gaya, Nancy mengatakan telah ada prosedur yang ditentukan. Apapun seragamnya, kata dia, yang terpenting harus selalu tampil rapi.
"Untuk rambut itu potongannya pendek, sebahu. Cuma karena pengawalan di Monas Danpaspamers pengennya lebih unik lagi, biar rambut kita enggak selalu tampil sama, jadi kita dikuncir," jelas Nancy.
ADVERTISEMENT