Target MEF 2024 Masih Rendah, Jokowi Usahakan Terpenuhi

8 Maret 2023 11:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi makan durian di Kawasan IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Kamis (24/2/2023).  Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi makan durian di Kawasan IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Kamis (24/2/2023). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Target Minimum Essential Force (MEF) 2024 masih rendah dan berada di angka 70%. Panglima TNI Yudo Margono pernah menyatakan tetap memacu pemenuhan MEF.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk memenuhi target tersebut. Namun, harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada.
"Ya, semuanya disesuaikan dengan anggaran yang kita miliki. Tapi memang kita ingin berusaha agar terpenuhi," kata Jokowi usai meninjau pesawat Super Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (8/3).
Terkait rencana penambahan pesawat Super Hercules, Menhan Prabowo Subianto memastikan hal itu akan terjadi.
Sementara itu, saat disinggung penambahan pesawat Hercules baru, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memastikan akan ada penambahan.
"Pasti," jawab Prabowo.
"Kalau Pak Menteri sudah ngomong pasti, pasti, ya, pasti," kata Jokowi menimpali.
Prabowo kemudian menyampaikan dukungan pertahanan di era pemerintahan Jokowi merupakan yang terbesar. Namun karena situasi pandemi COVID-19, anggaran pun harus direalokasikan untuk kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Dukungan pemerintah Pak Jokowi saya lihat dalam sejarah untuk pertahanan itu terbesar. Tapi kita punya prioritas. Kita kemarin mengalami COVID yang sangat berbahaya, jadi prioritas beliau mengutamakan keselamatan rakyat, ujarnya.
Sementara terkait transfer teknologi pesawat Super Hercules, Prabowo mengatakan maintenance repair overhaul (MRO) sudah bisa dilakukan di Indonesia.
"Ini termasuk overhaul berat, pergantian sensor outer wing box ini sangat sulit. Pertama kalo dilakukan di Indonesia," pungkasnya.