Tarif Kapal Penyeberangan di Danau Toba Terlalu Murah

30 Juni 2018 20:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapal laut berpenumpang. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal laut berpenumpang. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan akan melakukan evaluasi terhadap tarif kapal penyebrangan di Danau Toba, Sumatera Utara. Diduga, besarnya tarif tersebut ada keterkaitan dengan membludaknya penumpang kapal penyebrangan.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengaku mendapat informasi bahwa tarif dari Samosir ke Tigaras adalah sebesar Rp 7 ribu per penumpang. Tarif tersebut diduga membuat operator butuh mengangkut banyak penumpang untuk menutupi biaya operasional kapal. Padahal, kapasitas kapal terbatas.
"Nanti kami akan duduk bersama dengan Kadishub Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk menghitung ulang besaran tarif yang tepat melalui beberapa alternatif perhitungan, di mana nantinya saya harapkan tidak ada lagi keluhan dari operator kapal yang tidak bisa mencukupi biaya operasionalnya," ujar Budi saat memimpin rapat konsolidasi bulan tertib keselamatan dan keamanan pelayaran Danau Toba di Parapat, Sumatera Utara, Sabtu (30/6).
Budi mengaku sudah memerintahkan Direktur Angkutan dan Multimoda untuk melakukan evaluasi tarif tersebut. Menurut dia, evaluasi diperlukan agar tidak ada lagi kelebihan penumpang dari kapasitas kapal.
ADVERTISEMENT
"Penghitungan tarif ini dilakukan untuk menciptakan keseimbangan kapal saat melakukan penyeberangan di mana nantinya jumlah penumpang sesuai dengan kapasitas kapal yang ada sehingga keselamatan dapat ditingkatkan," imbuh dia.
Persoalan tarif ini menjadi salah satu hasil pemantauan yang dilakukan oleh tim adhoc bentukan Menteri Perhubungan. Tim tersebut bertugas mengevaluasi dan melakukan perbaikan-perbaikan pada penyeberangan di Danau Toba.
Beberapa waktu lalu, KM Sinar Bangun yang mengangkut ratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, sekitar pukul 17.30 WIB, Senin (18/6).
Jumlah pastinya tidak diketahui karena tak ada manifes. Diduga kapal itu tenggelam karena kelebihan muatan dari kapasitas seharusnya. Kapal itu diduga mengangkut ratusan orang pada saat insiden terjadi.
ADVERTISEMENT
KM Sinar Bangun ditemukan pada Kamis (28/6) pukul 13.15 WIB. Basarnas menemukan bangkai kapal dan penumpang KM Sinar Bangun di kedalaman 450 meter.