Tarik Tambang Maut di Makassar: Niat Pecahkan Rekor; 1 Peserta Tewas & 8 Terluka

19 Desember 2022 7:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan tarik tambang yang berujung maut di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan tarik tambang yang berujung maut di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kegiatan tarik tambang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (18/12) berujung maut. Satu orang tewas dan 8 terluka.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tarik tambang itu sebenarnya bertujuan untuk memecahkan rekor MURI. Total peserta yang ikut mencapai 5.000 orang.
Ikatan Alumni (IKA) Unhas bekerja sama dengan Pemkot Makassar menjadi inisiator acara. Kegiatan berlangsung di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Kota Makassar.
Pada awalnya, acara itu berjalan lancar. Tetapi, saat tarik tambang, tiba-tiba terjadi insiden membuat sejumlah peserta lomba terjatuh.
Kegiatan tarik tambang yang berujung maut di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Foto: Dok. Istimewa

1 Orang Meninggal dan 8 Luka

Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS, saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan, korban meninggal bernama Masita selaku Ketua RT.001 RW.007, Balla Parang, Rappocini, Kota Makassar.
"Iya benar, data yang diperoleh, 1 orang meninggal dunia dan delapan orang luka," kata Lando.
Korban terjatuh dan kepalanya membentur batu beton pembatas jalan.
"Pada kegiatan tarik tambang, korban ini berada posisi paling belakang di pembatas jalan. Ia jatuh dan kepalanya terbentur di batu beton pembatas jalan," kata Lando Ks.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk korban luka tengah dirawat di rumah sakit untuk mendapat perawatan. Para korban mendapat sejumlah luka, bahkan ada yang mengalami robek pada bagian pergelangan kaki.

Identitas 8 Korban Luka

ADVERTISEMENT

Murni Kecelakaan

Panitia angkat bicara terkait insiden yang menewaskan satu orang peserta. Panitia bernama Mursalim mengaku, adanya peserta yang meninggal dunia saat kegiatan tarik tambang bukanlah kelalaian dari panitia penyelenggara, tapi murni kecelakaan.
"Murni kecelakaan itu. Tidak ada kelalaian dari panitia. Kita sudah imbau pakai toak (pengeras suara) menyampaikan prosedur perlombaan itu," kata Mursalim.
Dia menjelaskan, insiden maut terjadi saat korban yang bernama Masyita berdiri. Tiba-tiba tali yang digunakan, ditarik oleh warga lain hingga terbentang. Korban diduga tak siap dan terkena tali hingga terpental lalu terbentur beton pembatas jalan.
"Jadi dia berdiri saat tali ditarik, terbentur di pembatas jalan, tidak ada tali putus, dia terbentur," bebernya.
Terpisah, Ketua Panitia Tarik Tambang, Rahmansyah, mengucapkan permintaan maaf atas peristiwa itu. Ia juga turut berbelasungkawa kepada korban yang meninggal dunia maupun yang luka-luka.
ADVERTISEMENT
"Tentu selaku panitia penyelenggara. Ini kejadian di luar harapan dan prediksi kami. Tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi," ungkapnya.