Taruna STIP Jakarta Diduga Korban Kekerasan Senior Akan Jalani Ngaben di Bali

4 Mei 2024 12:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumbur Aritonang, kuasa hukum keluarga korban penganiayaan di STIP Jakarta, di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (4/5).  Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tumbur Aritonang, kuasa hukum keluarga korban penganiayaan di STIP Jakarta, di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (4/5). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jenazah Putu Satria Ananta Rustika (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara, yang menjadi korban dugaan penganiayaan diautopsi di RS Polri Kramat Jati. Autopsi selesai dilakukan pada pukul 09.00 WIB, Sabtu (4/5).
ADVERTISEMENT
"Karena ini ada dugaan tindak kekerasan, itu memang harus dipastikan dulu dengan autopsi, kemarin ibu almarhum juga sudah ke Polres [Metro Jakarta Utara] untuk koordinasi terkait itu dan sekarang sedang dilaksanakan, sekitar 5 jam," kata Tumbur Aritonang, kuasa hukum keluarga korban, di RS Polri.
Nantinya, setelah selesai diautopsi, jenazah akan langsung diserahkan ke pihak keluarga. Tumbur mengatakan pihak keluarga akan segera membawa almarhum ke Bali.
“Jadi rencananya almarhum langsung dibawa ke Bali besok, cuma karena ada prosesi ngaben, ya, untuk minggu depan acara internal keluarga,” tutur Tumbur.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan meninjau lokasi tewasnya taruna STIP Marunda Jakarta Utara pada Jumat (3/5/2024). Foto: Mario Sofia Nasution/ANTARA
“Saya mau berkoordinasi dulu sama Polres Jakarta Utara untuk memastikan bahwa memang apakah ada keterangan yang ingin digali dari keluarga biar enggak bolak-balik kalau bisa didahulukan dulu biar lebih cepat gitu, kan, biar keluarga bisa mengadakan acara di bali proses pemakaman,” imbuh Tumbur.
ADVERTISEMENT
Putu Satria Ananta Rustika tewas diduga dianiaya seniornya di kamar mandi, Jumat (3/5). Tumbur mengatakan di tubuh korban terdapat sejumlah luka.
“Kami tadi ngobrol sama tante korban ditunjukin juga tadi ada video memang ada luka luka memar, lebam, cuma itu harus dipastikan ya penyebabnya makannya kita mungkin tunggu bersama-sama, kalau secara kasat mata memang ada luka lebam di sini, di tangan, di perut hampir sekujur tubuh lah, cuma itu penyebabnya apa saya belum bisa pastikan,” pungkas Tumbur.
Kasus dugaan penganiayaan ini tengah ditangani Polres Metro Jakarta Utara. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arief Setyawan, mengatakan senior korban yang diduga sebagai pelaku penganiayaan kini sudah ditangkap.
"Sudah (senior ditangkap)," kata Gidion kepada wartawan, Jumat (3/5).
ADVERTISEMENT
Namun, Gidion masih enggan merinci jumlah pelaku yang menganiaya korban. Sejauh ini, ada sejumlah saksi yang dimintai keterangan.