Tata Cara Memakai Kain Ihram Sebelum Haji atau Umrah

26 Mei 2022 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret jemaah haji saat tawaf mengelilingi Ka'bah dengan menerapkan social distancing di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Foto: Saudi Ministry of Media via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Potret jemaah haji saat tawaf mengelilingi Ka'bah dengan menerapkan social distancing di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Foto: Saudi Ministry of Media via REUTERS
ADVERTISEMENT
Jemaah haji dan umrah diwajibkan memakai kain ihram. Yaitu dua lembar kain berwarna putih yang tidak berjahit bagi pria. Satu lembar dipakai dengan cara disarungkan untuk menutup aurat, satu lembar lagi diselendangkan.
ADVERTISEMENT
Sementara bagi wanita pakaian ihram seperti pakaian salat yang menutup semua badan, kecuali muka dan telapak tangan. Bagi jemaah pria yang baru pertama kali ke Tanah Suci, perlu mengetahui cara memakai pakaian ihram.
Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Arsad Hidayat, menjelaskan tidak ada ketentuan baku tentang cara memakai kain ihram. Yang penting tidak merosot dan tidak menghambat ibadah.
Arsad lalu memperagakan cara memakai pakaian ihram. Lembar pertama dipilih yang paling panjang untuk dijadikan sarung. Caranya, seperti tampak di video, sisi kiri dibuat lebih panjang dari yang kanan.
Kemudian dilipat disarungkan.
"Pakai kain ihram di atas pusar dan di atas mata kaki," ucap Arsad dalam pembekalan haji bagi Media Center Haji (MCH) di Kantor Kemenag, Rabu (25/5).
ADVERTISEMENT
Agar tak melorot, kain yang disarungkan boleh dikencangkan memakai sabuk. "Boleh pakai sabuk," ucapnya.
Lembar satu lagi dipakai dengan cara salah satu ujungnya diselipkan di sabuk untuk penguat. Lalu ujung lainnya diselendangkan. Saat tawaf atau memutari kakbah sebanyak 7 putaran, kain ihram ini dipakai dengan cara membiarkan bagian bahu atas terlihat.
Namun, usai tawaf boleh dipakai biasa dengan menutupi kedua bahu. "Sambil bawa tas pinggang boleh," tuturnya.
Jemaah umrah kembali berdatangan ke Masjidil Haram usai pelaksanaan haji 2021 berakhir . Foto: gph.gov.sa
Soal memakai masker, Asdat menjelaskan tidak ada larangan. Justru boleh karena saat ini masih dalam masa pandemi, meski Indonesia dan Saudi melonggarkan penggunaan masker.
"Malah orang disarankan masker. Tidak hanya karena Covid, bahkan hujan debu juga pakai masker," tuturnya.
Setelah memakai pakaian ihram, maka seseorang sudah siap untuk berhaji atau umrah. Mereka yang memakai kain ihram terikat beberapa larangan.
ADVERTISEMENT
Di antaranya memotong kuku, menikah atau menikahkan, melakukan hubungan suami istri, berbicara kotor, bertengkar dan mencaci maki, menebang pohon, dan mempermainkan atau membunuh binatang.