Tawa Pimpinan Komisi II Bahas Efisiensi Anggaran: Happy Enggak?

12 Februari 2025 13:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi II DPR F-Golkar Zulfikar Arse Sadikin. Foto: Dok. Zulfikar Arse Sadikin.
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi II DPR F-Golkar Zulfikar Arse Sadikin. Foto: Dok. Zulfikar Arse Sadikin.
ADVERTISEMENT
Komisi II DPR menggelar rapat kerja bersama mitra kerja mereka mereka yakni KementerianPAN RB, Kementerian ATR/BPN, BNPP, DKPP, KPU, Bawaslu, BKN, LAN, ANRI dan Ombudsman RI, pada Rabu (12/2).
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin, bertanya kepada mitra kerjanya untuk memastikan tetap bisa bekerja dengan efisiensi anggaran yang ada. Ia pun berharap semuanya bisa mengalokasikan dan mendistribusikan anggaran dengan tepat.
Pertama-tama, ia bertanya ke Menteri PANRB, Rini Widyanti.
“Bu Menteri, happy enggak dengan rekonstruksi ini?” kata Arse sambil melempar senyum.
“Happy ya? Bu Rini siap ya? Kerja ya? Dengan anggaran yang diterima itu?” tambahnya.
Rini mengaku tak keberatan dengan efisiensi yang diterima kementeriannya.
Menteri PANRB, Rini Widyantini ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat pada Rabu (12/2/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
Setelah dari Rini, Zulfikar lanjut bertanya ke Menteri ATR/BPN Nusron Wahid.
“Mas Nusron, rekonstruksi dapat berapa mas tambahan?” tanya Zulfikar.
“(Rp) 200 miliar,” jawab Nusron.
“Besar ya itu ya, cukup lah ya. Kalau semangatnya tadi rasionalisasi seperti kata ketua,” balas Zulfikar.
ADVERTISEMENT
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Rabu (12/2/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
Ketua atau Kepala Lembaga yang hadir lainnya juga mengaku tak keberatan dengan efisiensi anggaran mereka. Namun, Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih masih mengeluh.
“Mas Najih, dengan rekonstruksi itu masih ngeluh-ngeluh lagi gak itu?” tanya Zulfikar
“Masih,” jawab Najih dibalas tawa lepas Zulfikar.
Najih pun menjelaskan mengapa ia masih mengeluh dengan efisiensi anggarannya.
“Jadi kami ini sebagai lembaga negara kena pagu kecil itu sudah sangat efisien sebelum efisiensi, itu usulan kami selalu ada kenaikan, tapi belum dipenuhi. Nah setelah adanya rekonstruksi, kami masih ada kendala untuk terutama adalah tugas utama Ombudsman yaitu tugas pengawasan dan pencegahan malaadministrasi itu belum ada anggaran,” jelasnya.
“Karena anggaran setelah rekonstruksi itu masih cukup untuk belanja modal dan barang. Untuk dokumen itu kalau kami hitung tadi malam (hanya cukup) sampai Mei saja. Sementara substansi bekerja belum ada anggarannya, masih 0 (rupiah),” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Ketua Ombudsman Mokhammad Najih. Foto: Ombudsman RI
Mendengar itu, Zulfikar yakin Ombudsman masih bisa bekerja. Ia meminta Sekjen Ombudsman RI, Suganda Pandapotan, yang turut hadir di rapat untuk mencari cara agar anggarannya cukup.
“Ya mudah-mudahan masih cukup lah, kan ada Sekjen kan itu? Bisa lah ngaturnya itu,” ujar Zulfikar.
Zulfikar menyimpulkan seluruh kementerian dan lembaga yang hadir masih bisa mengerjakan pekerjaannya dengan efisiensi anggaran. Hanya perlu pengalokasian dan pendistribusian yang tepat.
“Mudah-mudahan kalau kita mau ngambil hikmah dari kejadian ini, ke depan kita benar-benar mengalokasikan seperti yang tadi saya sampaikan anggaran pendistribusian negara itu sesuai dengan kebutuhan yang sesungguhnya, sesuai kebijakan program yang ditetapkan Karena kita sama-sama paham lah soal ini ya,” pungkasnya.
“Selamat bekerja dengan anggaran yang sudah ditetapkan. Semua setuju ya? Kalau kita tinggal menetapkan aja,” tutur dia.
ADVERTISEMENT