Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tawuran di Belawan, Medan, Makan Korban, Lalu Apa Tindakan Polisi?
12 Januari 2023 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Polisi belum menangkap pelaku tawuran, yang menyebabkan 2 polisi terluka, juga remaja bernama Zaqi Galang karena terkena anak panah di Kelurahan Belawan Bahagia, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Penyidik masih menunggu laporan dari korban.
ADVERTISEMENT
“Dari pihak korban, sejauh ini, belum ada laporan ke pihak Polsek. Ibarat kita mencari pelaku, harus ada pelaporan. Kecuali tertangkap tangan pada saat kejadian, ini kan nggak ada laporan,” ujar Kapolsek Belawan Kompol Herman Limbong, kepada kumparan, Kamis (12/1)
Saat ini, kata Herman, korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Adam Malik. Korban terluka lantaran diduga terlibat tawuran.
“Dia bukan warga setempat, tapi enggak bisa juga nuduh ikut tawuran. Tapi ngapain dia datang ke sini. Kalau duduk-duduk aja, enggak mungkin kena panah. Kalau beraksi mungkin kena panah. Ada aksi ada reaksi,” ujar pria yang baru sebulan menjabat kapolsek tersebut.
Dugaan sementara, penyebab tawuran karena saling ejek antar dua kelompok remaja di sana. Kata Herman peristiwa seperti ini sudah sering terjadi di sana.
ADVERTISEMENT
“Jadi kalau saya dengar cerita, memang dari dulu sering terjadi seperti itu (tawuran), jadi masalah kecil pun jadi masalah di sini. Antar lorong bisa ribut karena terpancing perkara ecek ecek,” katanya
“Kalau saya lihat dari sisi kemanusiaan, ini pengaruh pendidikan lah, kurang berpendidikan jadi gampang orang terprovokasi, karena hal sepele,” tambahnya.
Karena itu, Herman meminta para orang tua di sana, lebih memperhatikan anaknya, agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.
Sejauh ini kata dia, pihaknya hanya melakukan pengimbauan dan peleraian saat tawuran. Sebab jumlah pelaku tawuran dibanding anggotanya jauh lebih banyak.
“Kalau kita misalnya melakukan penangkapan, ya harus juga mengamankan diri juga, nggak mungkin kita jadi sasaran. Kita (hanya) mengimbau, melerai dan mengamankan,” tandasnya
ADVERTISEMENT