TB Hasanuddin soal PDN Diretas: Pemerintah Cerita Diperas Rp 131 M, Konyol Itu

27 Juni 2024 23:13 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TB Hasanuddin, wakil ketua komisi I DPR. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
TB Hasanuddin, wakil ketua komisi I DPR. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi I DPR RI dari PDIP TB Hasanuddin menyayangkan pemerintah tak gerak cepat menyelesaikan serangan ransomware ke server Pusat Data Nasional 1 dan 2.
ADVERTISEMENT
Yang ramai berkembang justru soal tebusan senilai Rp 8 juta dolar AS atau senilai Rp 131 miliar yang diminta hacker.
"Secara intelijen, jangan dibuka ke publik dulu bahwa kita diransom. Kedua jangan dibuka ke publik bahwa kami diperes Rp 131 miliar. Konyol itu. Diam-diam saja," kata TB Hasanuddin dalam rapat dengan Kominfo dan BSSN, Kamis (27/6).
Memang, pemerintah telah mengumumkan adanya permintaan tebusan senilai itu. Mereka pun sudah menegaskan tak akan membayar.
"Maksud saya ada serangan hack selesai tapi jangan sampai ada minta duit, enggak usah, selesaikan saja," tuturnya.
Menkominfo Budi Arie Setiadi juga menyebut serangan ke PDNS 1 dan 2 bukan dilakukan negara melainkan perorangan. Artinya memang motifnya ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Ada di belakang negara tapi perorangan motif ekonomi, kita bisa selesaikan secara adat," tuturnya.
"Itu semua orang tambah resah. Kami di rakyat resah, lebih resah lagi," tutup dia