Teater Musikal Bung Karno-Imam Bukhari: Simbol Eratnya Indonesia-Uzbekistan

16 April 2025 1:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon kenang Ray Sahetapy. Foto: Vincentius Mario/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon kenang Ray Sahetapy. Foto: Vincentius Mario/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri pertunjukan teater musikal yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (15/4) malam. Pertunjukan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara seniman Indonesia dan Uzbekistan yang mengangkat kisah sejarah pertemuan dua peradaban besar melalui tokoh Bung Karno dan Imam Bukhari.
ADVERTISEMENT
“Saya menyaksikan pementasan sebuah teater drama yang dipentaskan oleh para aktor, aktris dari teater dari dua negara, dari Indonesia dan Uzbekistan. Kita berharap ini menjadi satu kolaborasi yang penting, kolaborasi budaya yang bisa menjembatani antara Indonesia dengan Uzbekistan. Nah, Indonesia dan Uzbekistan saya kira adalah sebuah negara, dua negara yang sebenarnya sangat dekat kaitannya, hubungannya,” ujar Fadli.
Pertunjukan ini menurut Fadli bukan sekadar karya seni, tetapi juga pengingat akan eratnya hubungan sejarah antara Indonesia dan Uzbekistan, yang salah satunya terjalin lewat kunjungan Bung Karno ke Tashkent dan Samarkand pada tahun 1956. Dalam kunjungan tersebut, Bung Karno menunjukkan penghormatan mendalam kepada makam Imam Bukhari, seorang tokoh sentral dalam tradisi hadis Islam.
ADVERTISEMENT
“Terbukti dengan apa yang tadi kita lihat, pementasan ini bagaimana eratnya tokoh proklamator kita, Bung Karno, yang datang ke Tashkent dan juga ke Samarkan tahun 1956. Antara lain juga mencari dan menghormati memuliakan makam dari Imam Bukhori, seorang yang menjadi tokoh hadis paling utama di dalam sejarah Islam karena menghimpun ribuan hadis yang merupakan hadis-hadis yang sahih yang kemudian sampai sekarang apa yang menjadi catatan dari Imam Bukhori itu menjadi pelajaran bagi umat Islam di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia,” tutur Fadli.
Makam Imam Bukhari Foto: Shutterstock
Tak hanya itu, Fadli juga menyinggung perjalanan historis Bung Karno yang turut mengunjungi wilayah lain di Uni Soviet kala itu, termasuk Rusia. Di sana, Bung Karno disebut turut membuka kembali Masjid Biru yang sebelumnya tertutup di St. Petersburg.
ADVERTISEMENT
“Dan saya kira perjalanan Bung Karno yang historis, yang penting itu juga tidak hanya di wilayah Uzbekistan tapi juga di Rusia yang ketika itu semuanya merupakan bagian dari Uni Soviet yaitu membuka juga sebuah masjid yang waktu itu tertutup yaitu Masjid Biru yang dikenal sebagai Masjid Biru di St. Petersburg di Rusia,” ungkapnya.
Fadli berharap pertunjukan semacam ini bisa terus menjadi jembatan penguatan hubungan antarnegara, terutama dalam aspek kebudayaan. Menurutnya, selama ini banyak masyarakat Indonesia yang belum cukup mengenal Uzbekistan secara mendalam.
“Mudah-mudahan melalui pementasan ini kita terus merayakan hubungan baik antara kedua negara terutama untuk saling mengenal. Seperti tadi saya sampaikan banyak sebenarnya karena mungkin ada connectivity, masalah jarak, kita tidak tahu Uzbekistan bahkan kadang-kadang kita mempunyai persepsi yang berbeda tentang Uzbekistan,” ucap Fadli.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Fadli menekankan harapannya agar hubungan antara Indonesia dan Uzbekistan bisa semakin kuat, bukan hanya di bidang budaya, tetapi juga di bidang-bidang lainnya.
“Mudah-mudahan melalui pementasan ini hubungan kedua negara khususnya di bidang kebudayaan semakin erat dan juga di bidang-bidang lainnya,” tandas dia.