Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Teka-Teki 3 Gembok di Kasus Kerangka Ibu-Anak di Bandung Barat
30 Juli 2024 18:06 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Rumah tempat ditemukannya kerangka ibu dan anak, di Kompleks Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, terlihat sepi belaka pada Selasa (30/7).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan, warga yang lewat hanya sesekali melirik ke rumah bergaris polisi itu. Cat ungu pada temboknya tampak pudar digerus waktu.
Dari depan gerbang, terlihat debu mengerak di lantai teras, langit-langit bolong, sedangkan aroma tak sedap dapat tercium, meski samar.
Tanaman liar yang tumbuh melebihi lutut pun menguatkan kesan rumah itu sejak lama tak memang dihuni.
Meski tak secara pasti, warga sekitar, Ai (54), yang rumahnya hanya terhalang satu bangunan, menyebut rumah milik pasangan Tjandra dan Indah itu telah kosong sejak lama.
“Sebelum (pandemi) Corona,” katanya.
Namun, yang cukup mengagetkan Ai sendiri adalah dugaan bahwa Indah dan Elia, sengaja mengunci diri dari dalam rumah.
“Jadi kan suaminya (Mudjoyo Tjandra) ke sini, mau ambil surat-surat yang masih terpakai. Tapi digembok dari dalam, gemboknya juga 3,” kata Indah saat ditemui kumparan di rumahnya, Selasa (30/7).
ADVERTISEMENT
“Yang satu kena tuh dipukul pakai alat, soalnya kecil. Yang 2 lagi besar susah,” imbuh dia.
Ai menuturkan bahwa 2 gembok besar itu diakali Tjandra dengan cara digergaji. Usai itu, Ai mengatakan bahwa Tjandra mengintip kondisi dalam rumah dari jendela.
Pada saat itulah Tjandra mendapati istri dan anaknya telah tinggal kerangka. Tak lama dari itu, Ai mengaku Tjandra pun mendatangi dirinya.
"Bu Ai, Bu Ai, istri saya ternyata bunuh diri," kata Ai coba menirukan perkataan Tjandra.
"Pak Tjandra liat di mana?"
"Dari jendela. Soalnya pintu susah dibuka," sambung dia.
Kondisi pintu yang terkunci dan digunakannya 3 gembok itulah, menurut Ai, yang membuat Tjandra menduga istrinya bunuh diri.
Setelah itu Ai mengatakan kalau Tjandra tak lantas mencoba membuka atau mendobrak pintu rumah. Tjandra menunggu sampai polisi datang.
ADVERTISEMENT
“Sudah saja tidak bongkar apa-apa lagi, menunggu polisi. Baru saja dibuka oleh polisi pintu rumahnya. Pak Tjandra buka gerbang saja,” ucapnya.
Kata Polisi
Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan, menuturkan, dari hasil pemeriksaan sementara, kedua kerangka itu dipastikan istri dan anak dari Tjandra selaku pemilik rumah.
"Diketahui kerangka itu seorang ibu bernama Iguh Indah Hayati (55) dan anak laki-lakinya, bernama Elia Imanuel Putra (24)," ujar Kusmawan saat dikonfirmasi.
"Jadi posisi saat ditemukan kerangka mayat tersebut terbaring di tempat tidur. Yang ditemukan ada dua kerangka diduga ibu dan anak. Beda lokasi ada dua tempat tidur," tambahnya.
Pemilik Rumah Pisah dengan Anak dan Istrinya
Kusmawan menambahkan, Tjandra kembali ke rumah itu untuk mengambil akta lahir sekitar pukul 10.00 WIB. Kepada polisi Tjandara mengaku sudah lama pisah dengan anak dan istrinya, sejak 2018.
ADVERTISEMENT