Teka-teki Dentuman Misterius di Malang

4 Februari 2021 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dentuman. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dentuman. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Suara dentuman misterius masih terdengar di sejumlah daerah kali ini di Malang, Jawa Timur. Suara dentuman terkeras terdengar pada Selasa (2/2) sekitar pukul 23.00 WIB. Di beberapa wilayah, warga sempat panik dan keluar rumah untuk memastikan asal suara.
ADVERTISEMENT
Petugas call center BPBD Kota Malang Aziz menuturkan, meski suaranya terdengar seperti meriam, tapi di beberapa wilayah terdengar cukup kuat. Bahkan terasa menggetarkan kaca jendela rumah warga.
"Iya terdengar seperti suara meriam gitu. Jadi tadi sekitar pukul 23.00 WIB malam hari tadi sudah terdengar dentumannya itu di wilayah Malang Raya, jadi di Kota Batu juga terdengar di Kabupaten Malang, Kepanjen juga kedengaran," kata Aziz.
Suara dentuman terdengar di Dinoyo, di Kabupaten Malang daerah Singosari, Kepanjen. Selain itu di Tumpang juga sempat terdengar.
Aktivitas Gunung Semeru terpantau dari pos pantau di desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (17/1). Foto: Umarul Faruq/Antara Foto

BPBD Kota Malang Pastikan Dentuman Bukan dari Erupsi Gunung Semeru dan Raung

BPBD Kota Malang kemudian menyelidiki sumber dentuman tersebut. Sejauh ini, dentuman ini tak berkaitan dengan aktivitas Gunung Semeru yang saat ini masih berstatus waspada.
ADVERTISEMENT
"Kami duga itu aktivitas vulkanik dari Gunung Semeru, ternyata bukan karena kami konfirmasi kan di BPBD Lumajang dan pos pantau sana memang bukan suaranya aktivitas Gunung Semeru," ujar Aziz.
"Jadi dipastikan bukan suara letusan Gunung Semeru karena juga levelnya masih level 2 waspada," tegasnya. Aziz juga sempat mendengar dentuman ini. Menurutnya, dentuman itu terdengar seperti meriam.
Gunung Raung (3.332 mdpl) terlihat dari Desa Gunung Malang, Sumberjambe, Jember, Jawa Timur, Jumat (29/1/2021). Foto: Seno/ANTARA FOTO
Aziz mengatakan, dentuman tersebut juga tak berasal dari Gunung Raung, karena jaraknya yang cukup jauh dari Malang.
"Juga ada informasi beredar dari Gunung Raung, itu juga kami konfirmasi di sana bukan. Walaupun Gunung Raung saat ini aktivitasnya meningkat terdengar gemuruh, tapi enggak mungkin sampai Kota Malang yang jaraknya ratusan kilometer," terangnya.
"Gunung Raung meletus saja itu cuma di lerengnya yang terdengar gemuruhnya, jadi enggak mungkin sampai terdengar di wilayah Kota Malang," tutur dia.
ADVERTISEMENT

Kapolres Malang Pastikan Dentuman Bukan Latihan Militer atau Gunung Api

Sementara Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar, memastikan suara dentuman bukan berasal dari Gunung Api ataupun latihan militer.
"Kita sudah koordinasi dengan BPBD bahwa di Gunung Semeru tadi malam tidak ada suara dentuman. Ada info juga dari Gunung Raung Bondowoso, tapi kita dalami itu juga bukan dari sana," kata Hendri,
Pihak PT Pindad dan TNI juga menegaskan jika suara tersebut bukan dari kegiatan keduanya.
"Kita juga pastikan pada beberapa pihak yang memiliki bahan peledak seperti PT Pindad dan Satuan TNI, kita pastikan tidak ada kegiatan latihan atau kegiatan yang menggunakan bahan peledak atau bahan yang bisa mengakibatkan dentuman besar," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Hendri memerintahkan anggotanya untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyelidiki penyebab dentuman tersebut.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono Foto: Utomo Priyambodo/kumparan

BMKG soal Dentuman Malang: Tak Ada Anomali Seismik, Jangan Kaitkan Supranatural

BMKG angkat bicara terkait suara dentuman yang didengar oleh warga Malang Raya. Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, sensor seismik milik instansinya tidak mencatat anomali di waktu yang dilaporkan warga.
"Untuk teman-teman di Malang yang melaporkan pada pukul 00.50 WIB – 1.18 WIB dan pukul 03.00 WIB – 03.22 WIB mendengar suara dentuman misterius, ini catatan sensor BMKG di Pandaan (MLJI) tidak mencatat anomali seismik," kata Daryono.
"Suara itu tak membuat getaran signifikan yang dapat tercatat," tambah Daryono.
Daryono menjelaskan suara dentuman bisa disebabkan apa saja. Mulai jatuhnya meteorit, aktivitas gunung, hingga bahan peledak.
ADVERTISEMENT
Masyarakat diminta tidak perlu khawatir meski sumber suara belum diketahui. Apalagi sampai mengaitkannya dengan hal-hal berbau supranatural atau klenik.