Teka-teki Hilangnya Pesawat Twin Otter di Papua

19 September 2019 6:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR gabungan dari Basarnas, Brimob dan TNI AU Timika menggunakan pesawat Twin Otter PK CDJ milik PT Carpendiem mencari pesawat PK CDC yang hilang kontak dalam penerbangan Timika-Ilaga, Rabu (18/9/2019). Foto: ANTARA/HO/SAR Timika
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR gabungan dari Basarnas, Brimob dan TNI AU Timika menggunakan pesawat Twin Otter PK CDJ milik PT Carpendiem mencari pesawat PK CDC yang hilang kontak dalam penerbangan Timika-Ilaga, Rabu (18/9/2019). Foto: ANTARA/HO/SAR Timika
ADVERTISEMENT
Pesawat Rimbun Air jenis Twin Otter DHC6-400 mendadak hilang kontak dalam penerbangan Timika menuju Ilaga. Pesawat tipe perintis tersebut hilang kontak sekitar pukul 11.00 WIT.
ADVERTISEMENT
Pesawat kargo tersebut tinggal landas dari Bandara Mozes Kilangin, Timika pukul 10.39 WIT. Seharusnya, pesawat dijadwalkan tiba sekitar pukul 11.29 WIT di Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
Berdasarkan informasi, pesawat tersebut dicarter oleh pihak Bulog Timika untuk mengangkut beras program rastra ke Ilaga, Kabupaten Puncak. Pesawat tersebut tak kunjung mendarat di Bandara Ilaga.
Sebab, hampir 3 jam petugas bandara menunggu, namun pesawat tak tampak. Tower Bandara Ilaga semula berasumsi jika pesawat itu kembali ke Timika.
Namun setelah dikonfirmasi, ternyata tidak ada permintaan pilot untuk kembali ke Timika.
"Tower Ilaga mengira telah terjadi RTB (balik). Setelah kontak ke tower Timika, ternyata tidak ada permintaan untuk balik," kata Plt. Kepala Dinas Perhubungan Mimika Yan S. Purba.
ADVERTISEMENT
Di dalam pesawat ada 4 orang, rinciannya yakni Kapten Dasep sebagai pilot, Yudra sebagai kopilot. Seorang anggota Brimob bernama Baharada Hadi dan satu orang teknisi bernama Ujang.
Diketahui saat proses lepas landas menuju Bandara Ilaga, cuaca di Timika dalam kondisi baik. Selain membawa penumpang, pesawat juga membawa muatan beras Bulog sebanyak 1.700 kilogram.
"Pesawat ini dicarter oleh Bulog untuk angkut beras ke Ilaga," kata Ilham, perwakilan PT Carpediem di Timika, Rabu (18/9).
Mengetahui pesawat hilang kontak, sejumlah tim terdiri dari 10 personel berasal Basarnas, Brimob dan TNI AU, dikerahkan untuk mencari pesawat nahas itu. Namun, upaya pencarian pesawat sempat tertunda lantaran cuaca buruk akibat kabut tebal.
Tim SAR gabungan dari Basarnas, Brimob dan TNI AU Timika menggunakan pesawat Twin Otter PK CDJ milik PT Carpendiem mencari pesawat PK CDC yang hilang kontak dalam penerbangan Timika-Ilaga, Rabu (18/9/2019). Foto: ANTARA/HO/SAR Timika
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR gabungan dari Basarnas, Brimob dan TNI AU Timika menggunakan pesawat Twin Otter PK CDJ milik PT Carpendiem mencari pesawat PK CDC yang hilang kontak dalam penerbangan Timika-Ilaga, Rabu (18/9/2019). Foto: ANTARA/HO/SAR Timika
Kabut tersebut terpantau menutupi kawasan dataran tinggi Papua di antara Kabupaten Mimika dengan Kabupaten Puncak. Pilot memutuskan membawa pesawat kembali ke Bandara Timika.
ADVERTISEMENT
"Sampai di ketinggian sekitar 7.000 kaki kami sudah tidak bisa melihat apa-apa di bawah karena tertutup kabut tebal, maka pilot memutuskan pesawat balik kanan ke Timika. Kami mendarat kembali di Bandara Timika sekitar pukul 15.40 WIT," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Monce Brury, dilansir Antara, Rabu (18/9).
Rimbun Air merupakan maskapai milik PT Rimbun Abadi Aviasi dan dioperasikan oleh PT Carpediem Aviasi Mandiri sebagai pemegang AOC (Air Operator Certificate) dan terdaftar di Departemen Perhubungan Udara dengan AOC No. 135 – 061.
Upaya pencarian pesawat hilang kontak tersebut akan dilanjutkan pada Kamis (19/9) mulai pukul 06.00 WIT.
Tim SAR gabungan bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika. Foto: Dok. Istimewa