Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
"Peristiwa yang mengejutkan kita semua, sesuatu yang sangat biadab. Apapun motifnya, ini biadab," kata Wali Kota Bogor Bima Arya saat mendatangi lokasi penusukan Andriana.
ADVERTISEMENT
Dua pekan lebih pelaku penusukan siswi SMK Baranangsiang Kota Bogor, Andriana Yubelia Noven Cahya (18), masih menjadi misteri. Sejumlah saksi, mulai dari teman, keluarga, penjaga indekos, hingga mantan pacar Andriana sudah diperiksa polisi. Akan tetapi, identitas pelaku hingga kini tak kunjung terang.
Dada kiri Andriana ditusuk pisau oleh pria tak dikenal tepat di belakang Masjid Raya Bogor, Selasa (8/1). Penusukan keji yang membuat nyawa gadis asli Kota Kembang itu melayang.
Gang kecil selebar kurang dari dua meter yang menjadi tempat kejadian mendadak ramai dikerumuni warga. Bunga dan lilin-lilin berjejeran di lokasi sebagai tanda penghormatan untuk Andriana. Mutlak, pelaku diharapkan bisa segera ditangkap.
Satu nama sempat hadir ke permukaan diduga sebagai pelaku. Nyatanya dugaan itu meleset alias salah.
Di sisi lain, penjaga indekos Andriana, Lia, sempat melihat gelagat aneh pelaku sudah tercium satu hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Anak saya juga pas berangkat melihat bertatapan muka (dengan terduga pelaku). Saya juga sering mondar-mandir (berjaga) di depan, memang orang itu (terduga pelaku) dicurigai. Senin pukul 16.00 WIB saya lihat juga. Besoknya (Selasa) anak saya lihat juga besoknya pas berangkat sekolah ada anak itu (terduga pelaku),” cerita Lia.
Beberapa warga sekitar juga berujar pernah melihat pelaku. Meski begitu, teka-teki siapa pelaku penusukan Andriana masih abu-abu.
Menyikapi kondisi tersebut, psikolog forensik Reza Indragiri Amriel menyebut ketersedian barang bukti menjadi faktor cepat atau tidaknya seorang pelaku pembunuhan bisa diungkap.
"Faktanya adalah ternyata proses hukum bukan sebuah proses yang berlangsung dalam ruang vakum. Dia selalu dipengaruhi oleh banyak faktor. Sebutlah faktor-faktor non teknis, faktor sosial, politik, dan budaya," kata Reza.
ADVERTISEMENT
Bila sedikit kembali ke belakang, tak hanya penusukan Andriana yang menjadi pekerjaan rumah polisi. Senarai kematian berselimut misteri masih banyak di negeri ini.
Jika ditarik lima tahun ke belakang, kita bisa melihat kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori; dan kematian orang tua presenter Citra Kharisma. Hingga kini misteri kematian mereka belum tuntas terungkap.
kumparan menyibak sejumlah kasus kematian yang belum terungkap tersebut. Dalam teka-teki yang hingga kini belum terpecahkan, kumparan menyusun fakta-fakta yang melingkupi kasus tersebut. Simak selengkapnya dalam topik Teka-teki Kematian Andriana.