Teka-teki Pembunuhan Andriana, Siswi SMK yang Tewas Ditusuk di Bogor

Sketsa wajah pembunuh Adriana Yubelia Noven. (Foto: Anggoro Fajar Purnomo/kumparan)

Kasus pembunuhan Andriana Yubelia Noven Cahya belum juga terungkap. Meski satu per satu petunjuk mulai terungkap, pelaku belum juga ditangkap.

Pembunuhan Andriana memang terbilang sadis. Pelaku menghujamkan pisau ke dada kiri Andriana yang sedang berjalan sendirian di belakang Terminal Baranangsiang, Jalan Riau, Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/1). Setelah itu, dia kabur dan membiarkan Andriana yang mengenakan seragam sekolah tergeletak bersimbah darah.

Seorang petugas keamanan terminal, Irwansyah, mengatakan, Andriana masih merespons saat diangkat ke mobil bak untuk dibawa ke rumah sakit. Tapi, nyawa Adriana tetap tak tertolong.

"Korban udah tergeletak di bawah. Pas ditemukan korban masih hidup, Sempet geleng-geleng pas diangkat ke mobil bak. Masih ada denyut nadinya di leher. Tapi pas dibawa ke RS BMC (Bogor Medical Center) kan, udah enggak ada. Meninggal," ujar Irwansyah.

Terduga pelaku penusukan siswa SMK di Bogor. (Foto: kumparan)

Keberadaan terduga pelaku rupanya sudah dicurigai oleh orang-orang di sekitar lokasi. Irwansyah sempat mendapat laporan ada orang mencurigakan yang kerap bolak-balik di lokasi kejadian sebelum pembunuhan Andriana terjadi.

"Pas patroli, posisinya (terduga) pelaku kata teman-teman saya sering berada di sini. Dia kayak udah tahu (Andriana lewat Jalan Riau), strategis gitu," tutur dia.

"Katanya sih ia katanya warga lihat benar ada posisi (pelaku) di atas. Bukan di bawah ya tapi di atas tangga. Pas saya lari (menuju TKP), pelakunya udah lari ke atas," tambah dia.

Seorang petugas keamanan setempat, Irwan menjaga TKP pembunuhan Andriana, seorang siswi SMK di Jl Riau, Bogor Timur. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)

Hal serupa juga diungkapkan penjaga indekos Andriana, Lia. Lia kerap melihat pria yang diduga pelaku ada di sekitar Jalan Riau dan indekos. Dia mengira, laki-laki itu memang mengenal dekat dengan Andriana.

"Anak saya juga pas berangkat melihat bertatapan muka (dengan terduga pelaku). Saya juga sering mondar-mandir (berjaga) di depan, emang orang itu (terduga pelaku) dicurigai. Senin pukul 16.00 WIB saya lihat juga. Besoknya (Selasa) anak saya lihat juga besoknya pas berangkat sekolah ada anak itu (terduga pelaku)," bebernya.

Polisi terus mengumpulkan data, bukti, dan saksi untuk dapat meringkus pelaku. Berdasarkan rekaman CCTV dan ketarangan yang didapat, polisi menduga pelaku kenal dekat dengan Andriana.

"Kebetulan orang dan baju yang dikenakan di CCTV sama seperti foto yang ada di handphone korban," jelas Kasubag Humas Polres Bogor Kota, AKP Yuni Astuti, Rabu (9/1) di Mapolres Bogor Kota.

Terduga pelaku penusukan siswa SMK di Bogor. (Foto: Dok Istimewa)

Penelusuran polisi mulai membuahkan hasil. Polisi sudah mengantongi inisial terduga pelaku berinisial S. Namun, belum diketahui ada hubungan apa antara Andriana dengan S.

"Iya, inisialnya S itu. Jadi kita belum katakan itu pelaku. Tapi kita menduga itu pelaku," kata Kapolresta Bogor Kombes Pol Hendri Fauser saat ditemui kumparan di kantornya, Rabu (9/1).

"Berdasarkan media sosial korban kemudian keterangan teman-teman korban ternyata dari sekian banyak teman korban yang kita mintai keterangan ada salah satu yang tahu bawa itu namanya si S itu," ujar Hendri.

Lokasi TKP pembunuhan Siswi SMK di Bogor. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)

Polisi sudah mencocokkan identitas pelaku dengan ciri-ciri laki-laki yang terekam CCTV saat kejadian. Meski tak begitu jelas, gerak-gerik pelaku dalam rekaman cukup identik dengan S.

"Kemudian kita cocokkan dengan CCTV itu kan tidak begitu jelas tapi ciri-ciri fisik dan cara berjalan itu memiliki kemiripan yang diduga S ini. Sekarang tim ini sedang bergerak mencari S," imbuh Hendri.

Tampak depan kost Adriana, Korban penusukan di Jalan Riau, Bogor. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)

Sejauh ini, polisi memang belum mengungkap motif pembunuhan ini. Tapi, diduga kuat pelaku sakit hati terhadap korban.

“Kalau motif, kan pelaku belum tertangkap, tapi pada umumnya kalau kasus pembunuhan seperti ini pasti ada motif dendam, sakit hati, dan lain-lain. Itu korelasinya seperti itu,” ujar Hendri.