Telepon Usil Berhasil Kelabui Donald Trump di Air Force One

2 Juli 2018 9:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
ADVERTISEMENT
Seorang komedian berhasil mengelabui Donald Trump melalui sebuah telepon usil atau prank ketika presiden Amerika Serikat itu sedang berada di pesawat Air Force One. Gedung Putih mengakui ini adalah kelemahan dari jaringan telepon presiden.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, komedian John Melendez menelepon Trump dengan mengaku sebagai Robert Menendez, senator Partai Demokrat untuk New Jersey pada Rabu pekan lalu. Menendez mengunggah rekaman percakapannya dengan Trump di "The Stuttering John Podcast" dan telah dibagikan di Youtube.
"Kau telah melalui situasi yang berat dan saya kira situasi yang tidak adil," kata Trump kepada Menendez palsu itu. Menendez pernah diselidiki atas tuduhan korupsi, namun kasusnya dibatalkan.
Kedua orang itu lantas melanjutkan pembicaraan, dari soal imigrasi sampai rencana mengganti Hakim Agung Anthony Kennedy yang akan pensiun dari Mahkamah Agung. Sepanjang percakapan, Trump tidak tahu dia berbicara dengan Menendez palsu.
Melendez dalam wawancara dengan CNN mengaku terkejut Trump berhasil dikelabuinya. Apalagi saat itu pihak Trump yang meneleponnya, langsung dari pesawat kepresidenan Air Force One dalam perjalanan ke North Dakota untuk bertemu para pendukungnya.
ADVERTISEMENT
"Saya terkejut, ini hanya gurauan, saya seorang komedian," kata Melendez yang punya nama panggung Stuttering John.
Untuk mencapai Trump, awalnya Melendez menghubungi Gedung Putih dengan identitas asli. Gedung Putih lantas mengatakan Trump sibuk, dan telepon ditutup.
Melendez menelepon lagi, namun menyamar sebagai "Shawn Moore", asisten palsu Menendez.
"Saya mengubah suara saya beraksen Inggris. Itu aksen Inggris terburuk dalam sejarah aksen Inggris. Saya katakan 'Ya, ini Shawn Moore, asisten Senator Menendez, saya ingin berbicara dengan Presiden' mereka bilang akan telepon saya lagi," ujar Melendez.
Tidak lama kemudian, Melendez terkejut bukan main ketika mendapat telepon dari pesawat Air Force One, Trump ingin berbicara.
"Donald mengangkat telepon dan saya mulai berbicara dengan Presiden. Saya tidak pernah mengatakan kepada dia saya adalah Senator Menendez. Saya hanya berbicara dengan aksen Long Island," ujar Melendez lagi.
ADVERTISEMENT
Pihak Gedung Putih menyayangkan peristiwa tersebut. Namun mereka mengatakan bahwa ini adalah bukti Presiden ingin membuka komunikasi selebar mungkin dengan masyarakat.
"Presiden ingin dirinya bisa diakses dengan mudah, seperti berbicara dengan mereka dan ingin agar mereka punya kesempatan untuk berhubungan. Kelemahannya, terkadang saluran ini terbuka terlalu lebar dan kesalahan seperti ini terjadi," ujar pernyataan Gedung Putih dikutip CNN.