Telkom Tegaskan Petugas di Cianjur yang Culik-Cabuli Siswi SMP Bukan Karyawannya

9 November 2024 22:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar video saat pelaku dihajar massa. Dok: Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar video saat pelaku dihajar massa. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
Dua pegawai perusahaan layanan jasa internet dihajar massa dan kendaraan operasional mereka dirusak. Keduanya diduga menculik dan mencabuli siswi SMP berusia 15 tahun.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jumat (8/11).
Menanggapi hal tersebut, General Manager Witel Priangan Barat, Dode Suparman, menegaskan kedua pelaku bukanlah karyawan Telkom.
Dode mengatakan kedua orang tersebut adalah karyawan CV Citra Niaga Sentosa dan PT Global Bahana Karya yang hanya merupakan Mitra Sales Internet. Tindakan kedua karyawan mitra yang menggunakan mobil operasional Telkom dilakukan tanpa sepengetahuan pihak Telkom.
“Kedua karyawan mitra kerja tersebut telah menggunakan mobil operasional Telkom di luar jam operasional serta memanfaatkan secara tidak bertanggung jawab," jelas Dode dalam keterangannya, Sabtu (9/11).
"Dan terhadap perilaku yang dilakukan kedua orang tersebut, kami mengecam keras dan menyerahkan prosesnya lebih lanjut kepada aparat penegak hukum, perilaku tersebut tidak sesuai dan melanggar Perjanjian Pakta Integritas dan Perjanjian Kerja Sama Telkom dan Mitra," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Terkait insiden ini, lanjut Dode, pihaknya Telkom telah mengambil langkah tegas dengan memberikan surat peringatan kepada mitra terkait dan meminta pemutusan hubungan kerja bagi kedua karyawan mitra tersebut serta selanjutnya menyerahkan kepada aparat kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.
"Ke depannya, Telkom berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan pengawasan terhadap karyawan mitra serta memperketat proses seleksi mitra dan karyawan mitra," kata dia.
Mobil Avanza yang dibawa pelaku. Dok: Ist.

Latar Belakang Kasus

Awalnya, kedua pelaku yang menaiki Toyota Avanza hitam bernomor polisi F 1236 OY melihat korban di pinggir jalan menunggu ojek online. Korban sedang akan pulang ke rumah, dari rumah teman sekolahnya.
"Kedua pelaku turun dan langsung menawarkan jasa untuk mengantar pulang. Sempat ditolak, tapi mereka terus memaksa dan meyakinkan dengan mengaku sebagai pegawai Telkom dan tidak akan melakukan hal yang macam-macam," kata Kapolsek Karangtengah, Kompol Rachmat Hamdan, Sabtu (9/11).
ADVERTISEMENT
Rachmat menyebutkan, kedua pelaku itu berinisial A (36 tahun) dan H (40).
Apa yang kemudian dilakukan pelaku? Begini penuturan korban, saat diwawancarai wartawan di Polsek Karangtengah, Jumat malam (8/11):
"Karena yakin mereka tidak akan bertindak jahat, (saya) naik ke mobil. Tapi dibawa berkeliling bukannya diantar pulang. Di dalam mobil pelaku menawarkan minuman, sempat ditolak, tapi yang satu orang pelaku lagi memaksa dengan mencekoki minuman keras yang mereka bawa sampai saya mabuk," kata korban.
Melihat korban mabuk, para terduga pelaku mencoba menggerayangi tubuh hingga menciumi bibir korban.
"Sudah enggak kuat, pusing (mabuk miras). Tapi masih ingat perlakuan dari mereka. Mau minta tolong sudah enggak kuat, sampai akhirnya saya diturunkan di daerah Jalan Pangeran Hidayatullah. Kemudian saya mencari bantuan untuk meminta tolong charge hp untuk menghubungi keluarga," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Keluarga korban, bersama warga, kemudian memancing kedua pelaku berbekal nomor hp yang diberikan pelaku kepada korban. Saat akan ditangkap, kedua pelaku sempat kabur hingga menabrak beberapa motor.