Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Telkom University Gelar Nobar Film G30S PKI Khusus Mahasiswa
28 September 2017 16:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Telkom University Bandung Akan menggelar nonton bareng Film Pengkhianatan G30S PKI. Acara tersebut rencananya diselenggarakan di Gedung K, di salah satu auditorium.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut akan digelar dua kali pada hari Jumat (29/9) pukul 18.30 WIB malam dan Sabtu (30/9) pukul 08.00 WIB. Acara digelar atas dasar inisiatif terkait isu PKI yang saan ini hangat diperbincangkan.
"Itu inisiatif saja, inisiatif bidang kemahasiswaan untuk nonton bersama itu, dan saya pikir itu memang bukan sebuah persoalan kan, biasa saja," kata Kepala Humas Telkom University, Dedi Kurnia, kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (28/9).
"Saya pikir hanya menonton bersama saja, kami pun sering juga mengadakan nonton film apapun itu dan ini adalah salah satu agenda saja artinya ke depan pun akan nonton film seperti itu, saya pikir ini adalah hal yang lumrah bagi kami," sambung Dedi lewat telepon.
ADVERTISEMENT
Gelaran nobar itu kata Dedi akan diselenggarakan secara terbuka untuk mahasiswa, dosen dan lingkungan kampus. Tidak ada undangan khusus bagi siapa saja. "Betul-betul nonton bareng sih, seperti layaknya nonton film bareng seperti sebelumnya," jelas Dedi.
Ia mengatakan bahwa nobar film Pengkhianatan G30S PKI merupakan inisiatif pertama dari kegiatan nonton bareng film rutin yang diselenggarakan kampus. "Tapi kalau kegiatan nonton bareng, di tempat itu memang sudah sering, hanya saja mungkin momentumnya panitia yang sedang isu ramai-ramai itu ya mungkin akhirnya mereka akan bernostalgia saja akan hal itu," sambung Dedi.
Soal diskusi atau dialog, Dedi menyebut akan mengikuti apabila para peserta berniat mengadakan hal itu di hari pemutaran film.
"Di agendanya hanya menonton saja, mungkin setelah nanti ada diskusi atau dialog mungkin itu nanti mengikuti saja, kondisional," pungkasnya.
ADVERTISEMENT