Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kasus dugaan korupsi di Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok masih terus diselidiki oleh tim dari Kejaksaan Negeri Depok . Pada Rabu (21/4), Kejari Depok memanggil salah satu pejabat Badan Keuangan Daerah (BKD) Depok untuk diperiksa.
ADVERTISEMENT
Kasi Intel Kejari Depok Herlangga Wisnu Murdianto mengatakan pejabat BKD Depok yang dipanggil untuk diperiksa adalah Kepala Bidang Perbendaharaan dan Pengelolaan Belanja Pegawai Badan Keuangan Daerah, Muhammad Yunan Lubis.
"Kita memanggil yang kita anggap mengetahui permasalahan, jadi tidak hanya di Damkar pokoknya siapa saja yang kita anggap mengetahui permasalahan," ujar Herlangga.
Herlangga enggan menyebutkan terkait materi pertanyaan yang diberikan karena masuk dalam materi pengumpulan keterangan. Kejari Depok masih melakukan pendalaman untuk mengetahui lebih jelas adanya dugaan korupsi pada Dinas tersebut.
"Dari hasil keterangan yang pasti kita semakin banyak mendapatkan data berupa dokumen, karena ini merupakan pengadaan barang dan jasa otomatis berhubungan dengan dokumen" ucap Herlangga.
Herlangga mengatakan dalam menyelidiki kasus dugaan korupsi ini, total sudah ada 16 orang yang diperiksa.
ADVERTISEMENT
"Sudah ada 16 orang, hari ini yang dimintai keterangan dari BKD Kota Depok," ujar Herlangga.
Dari 16 orang itu, dua di antaranya mantan Sekretaris Dinas Damkar Depok dan dua orang mantan pejabat di Dinas Damkar Depok yang bertugas di urusan pengadaan barang dan jasa.
Sementara itu,Muhammad Yunan Lubis mengatakan kedatangannya ke Kejari Depok bukan untuk diperiksa, melainkan hanya diskusi terkait permasalahan yang ada di Dinas Damkar Depok.
Kedatangan Yunan ke Kejari Kota Depok hanya melakukan diskusi namun tidak mengelak diskusi tersebut berkaitan dengan kasus Sandi.
Yunan mengatakan ada berbagai macam pembicaraan terkait diskusi dengan Kejari Depok. Namun dia tidak menyebutkan secara spesifik pembicaraan yang dilakukan.
Live Update