Temu Pendidik Nusantara: 1.000 Guru Berkolaborasi untuk Pendidikan

1 November 2019 10:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto bersama peserta Temu Pendidik Nusantara 2019. Foto: Dok. Panitia TPN
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama peserta Temu Pendidik Nusantara 2019. Foto: Dok. Panitia TPN
ADVERTISEMENT
Kampus Guru Cikal kembali menyelenggarakan Temu Pendidik Nusantara (TPN) di Jakarta pada 25-27 Oktober 2019. Di tahun keenam ini, TPN menjadi ajang bagi 1.000 guru dari 120 daerah di Indonesia untuk berbagi praktik baik pengajaran dan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Dalam gelaran tersebut, Pendiri Kampus Guru Cikal Najelaa Shihab mengatakan, kunci pemerataan kualitas pendidikan adalah kolaborasi. Seperti gotong royong dari banyak pihak sesuai keahlian dan kebutuhannya.
Najelaa Shihab, Pendiri Kampus Guru Cikal. Foto: Dok. Panitia TPN
"Melalui TPN, praktik pengajaran yang terbukti sukses dibagikan antar guru, antar sekolah dan antar daerah. Kolaborasi untuk menyebarkan kualitas pada banyak titik ke banyak titik lainnya," jelas Najelaa Shihab dalam rilis yang diterima kumparan, Kamis (31/10).
Hal senada juga diucapkan Ketua Kampus Guru Cikal sekaligus Ketua Panitia TPN 2019 Bukik Setiawan. “Tidak ada resep rahasia. Tidak ada rahasia dapur. Kunci keberhasilan pengajaran dibagikan kepada semua guru merdeka belajar,” tegas Bukik.
Antusiasme guru di salah satu kelas TPN 2019. Foto: Dok. Panitia TPN
Acara yang berlangsung tiga hari itu berlangsung dengan semarak. Para guru bisa memilih belajar di antara 4 kelas yakni Kelas Kemerdekaan, Kelas Kompetensi, Kelas Kolaborasi, dan Kelas Karier.
ADVERTISEMENT
"Kelas Kemerdekaan, guru berbagi sekaligus mendapatkan inspirasi. Kelas Kompetensi, guru mengembangkan kompetensi melalui pengalaman belajar yang bermakna. Kelas Kolaborasi, guru menjalin kolaborasi antara guru dengan guru, dengan lembaga pendidikan, komunitas dan bahkan perusahaan. Kelas Karier, guru berbagi cerita karya dan layanannya sebagai dasar pengembangan karier," jelas Bukik.
Dua peserta TPN 2019, Dimarta, Guru SMK N 1 Kedungwuni, Pekalongan, Jateng dan Anggi Rizka Puspita, Guru SD N 2 Bogem Sleman, DIY sangat antusias mengikuti sesi mendesain media belajar inovatif dari program Wardah Inspiring Teacher.
Peserta Temu Pendidik Nusantara 2019. Foto: Dok. Panitia TPN
Sementara itu, guru dari Pekalongan, Nuno Riza berbagi materi soal perkembangan kariernya sebagai pembuat board games kepada peserta.
Setelah sesi kelas selesai, acara berikutnya adalah deklarasi Komunitas Guru Belajar sebagai asosiasi guru pertama yang didirikan dan diurus sendiri oleh para guru. Usman Djabbar selaku ketua terpilih menyampaikan pidato singkat diakhiri dengan memimpin pembacaan Sumpah Guru Belajar oleh seluruh peserta TPN 2019.
ADVERTISEMENT
"Belum pernah ada perkumpulan yang menggabungkan dua peristiwa besar. Peristiwa sebagai guru dan keniscayaannya yang terus belajar," tukas Usman Djabbar, guru Bimbingan dan Konseling dari Makassar, Sulsel.
Temu Pendidik Nusantara 2019. Foto: Dok. Panitia TPN
Di akhir acara, para guru, Badan Musyawarah Perguruan Swasta, WWF, Sekolah Jentera, Yayasan Sayap Ibu, PwC Indonesia, dan Gojek menyatakan kesiapannya berkolaborasi dengan Sekolahmu.
Sekolahmu adalah aplikasi blended learning yang memfasilitasi kolaborasi antara guru, sekolah dan lembaga untuk memberi pengalaman personalisasi belajar bagi murid berbasis kompetensi.
"Dari kita, semua yang peduli, untuk anak-anak kita. Betapa luasnya kemungkinan kolaborasi dengan sekolahmu, betapa banyak pintu-pintu yang Insya Allah terbuka," tutup Najelaa Shihab.