Temuan Baru Puing MH370 Perkuat Dugaan Pesawat Sengaja Dijatuhkan

17 Desember 2022 12:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencarian MH370 Foto: Jason Reed/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pencarian MH370 Foto: Jason Reed/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selang delapan tahun setelah hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370, penemuan baru puing kembali membangkitkan teori bahwa pesawat tersebut sengaja dijatuhkan ke laut.
ADVERTISEMENT
Komponen ini adalah sebuah pintu roda pendaratan rusak yang ditemukan di rumah seorang nelayan, Tataly, di pantai Semenanjung Antsiraka di Madagaskar usai badai tropis Fernando pada Maret 2017.
Tataly mengaku tidak menyadari apa temuannya tersebut.
Selama ini, istrinya menggunakan pintu roda pendaratan itu sebagai papan untuk mencuci. Namun, Tataly mengatakan, kondisi puing tersebut masih sama seperti ketika dia temukan bertahun-tahun lalu.
Komponen yang juga dikenal sebagai pintu trunnion ini diserahkan kepada seorang insinyur Inggris, Richard Godfrey, dan pemburu puing MH370 asal Amerika Serikat (AS), Blaine Gibson, pada 17 November.
Para ahli itu menyebutnya sebagai bukti pertama yang menunjukkan bahwa pilot bermaksud menghancurkan pesawat tersebut. Analisis keduanya mengeklaim, pesawat itu jatuh dengan cepat dan sengaja.
ADVERTISEMENT
Kerusakan dari sisi dalam ke sisi luar puing mengarah pada kesimpulan bahwa roda pendaratan diturunkan saat jatuh.
Artinya, ada pilot yang aktif hingga akhir penerbangan.
Tingkat kerusakan—dengan retakan pada semua sisi dan benturan ekstrem menembus puing—mengindikasikan pesawat pun menerjang dengan kecepatan tinggi. Tindakan ini diyakini untuk memastikan pesawat tersebut pecah menjadi sebanyak mungkin potongan.
Kemungkinan roda pendaratan yang diturunkan turut menunjukkan adanya pilot yang aktif, serta adanya upaya untuk memastikan pesawat tenggelam secepat mungkin ke dalam lautan.
Pencarian MH370 Foto: Jason Reed/Reuters
Sebab, pilot biasanya tidak menurunkan roda pendaratan bila harus melakukan pendaratan darurat di atas air. Tindakan semacam itu akan membuat roda pendaratan mengganggu kontak pesawat dengan permukaan air, sehingga meningkatkan kemungkinan bencana.
"Kombinasi dampak kecepatan tinggi yang dirancang untuk memecah pesawat dan roda pendaratan yang diperpanjang yang dirancang untuk menenggelamkan pesawat secepat mungkin, menunjukkan maksud yang jelas untuk menyembunyikan bukti kecelakaan itu," tulis laporan yang dirilis pada Senin (12/12).
ADVERTISEMENT
Sejak jatuhnya MH370 di selatan Samudra Hindia, 33 potongan puing mengambang telah diterbitkan dalam laporan resmi. Tiga potongan lainnya kemudian diidentifikasi ahli dan dikirim untuk penyelidikan di Malaysia. Tetapi, belum ada laporan resmi tentang ini.
Beberapa puing yang lebih kecil tidak dapat diidentifikasi.
Namun, 21 potongan terbukti, hampir pasti, sangat mungkin atau kemungkinan besar berasal dari pesawat MH370.
Hingga 19 puing mengambang yang mungkin berasal dari MH370 telah ditemukan terdampar di Madagaskar. Puing-puing ini diserahkan kepada otoritas. Empat puing pesawat pun ditemukan di pantai yang sama di Semenanjung Antsiraka di Madagaskar.
Malaysia Airlines MH370 hilang misterius dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014, meninggalkan salah satu misteri penerbangan terbesar dalam sejarah. Ada 239 penumpang dan kru di dalamnya yang telah dinyatakan tewas.
ADVERTISEMENT
Menurut penyelidikan, pesawat Boeing 777-200ER tersebut secara tiba-tiba banting setir jauh ke arah selatan sebelum akhirnya jatuh di Samudera Hindia, sebelah barat Australia.