Temuan Menarik ORI DIY soal Seragam untuk Siswi di SMAN 1 Banguntapan, Apa?

3 Agustus 2022 22:58 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana SMA Negeri 1 Banguntapan, Kabupaten Bantul, Senin (1/8/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana SMA Negeri 1 Banguntapan, Kabupaten Bantul, Senin (1/8/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan DIY (ORI DIY) memanggil 2 guru BK terkait dugaan pemaksaan jilbab kepada seorang siswi baru di SMA N 1 Banguntapan yang menyebabkan siswi tersebut depresi.
ADVERTISEMENT
Selain memintai keterangan kepada yang bersangkutan, ORI DIY turut mengklarifikasi kepada mereka perihal temuan dokumen panduan seragam siswi SMAN 1 Banguntapan.
Dokumen panduan seragam yang ditemukan ORI menunjukkan bahwa seluruh jenis seragam siswi SMAN 1 Banguntapan disertai atribut jilbab.
"Kami konfirmasi lagi dari data yang kami temukan mengenai model seragamnya itu terkonfirmasi bahwa itu memang seragamnya SMAN 1 Banguntapan," kata Budhi di kantornya, Rabu (3/8/2022).
Budhi menjelaskan tidak ada kata wajib berjilbab dalam panduan tersebut. Namun dalam panduan tersebut siswi tidak diberikan pilihan model lain.
"Nggak ada kata wajib cuma kemudian kan nggak diberikan pilihan. Hanya pilihannya Muslim, non muslim. Kalau yang nonmuslim tetep dikasih (panduan) itu tapi enggak pakai jilbab gitu aja (secara) lisan. Iya semua pakai itu dari Senin sampai Jumat enggak ada contoh pilihan (lain)," katanya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, berdasarkan Permendikbud Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah, model pakaian seragam siswi SMAN disertai tidak semuanya harus disertai atribut jilbab.
"Kalau di Permendikbud kan ada (model lain). Ada yang pakai kerudung ada yang tidak pakai. Itu di Permendikbud jelas yang tidak mengikuti ketentuan peraturan ini dikenakan sanksi," ujarnya.
Tak hanya itu, Budhi menjelaskan ORI DIY juga mendapati Surat Pemberitahuan Daftar Ulang untuk para siswa/siswi dari tujuh kelas XI di SMAN 1 Banguntapan.
Dalam surat yang ditandatangani kepala sekolah pada 7 Juli 2022 itu, ditemukan poin catatan yang berbunyi 'Membawa uang sejumlah Rp75.000 untuk membayar jilbab berlogo bagi siswa putri'.
ADVERTISEMENT
Klaim guru BK saat dimintai keterangan ORI, sekolah menyediakan seragam tetapi siswa maupun siswi tak diwajibkan membeli.
"Tadi (guru) mengkonfirmasinya suratnya dan nama-nama yang tertera dalam surat itu beliau (guru) mengkonfirmasi betul itu wali kelas masing-masing dan (dokumen panduan) seragam ini kan lampiran dari surat ini," ucapnya.
"Jadi kita sementara ini memegang penjelasan dari BK tadi tentu kita akan klarifikasi lagi kebenarannya. Atau barangkali nanti ada orang tua siswa lainnya yang bisa memberikan testimoni atau saksi mengenai ini," katanya.
Selanjutnya ORI akan mempelajari tata tertib termasuk aturan berseragam di sekolah tersebut. Nantinya akan dicocokkan dengan Permendikbud yang ada.
"Akan kita pelajari karena kan sebelumnya kita dapat dokumen berupa tata tertib sekolah yang sekarang masih kita dalami dan komparasi dengan permendikbud kesesuaiannya. Memang sekilas ada perbedaan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Banguntapan, Agung Istianto mengatakan bahwa Guru BK memang sempat memakaikan jilbab ke siswi tersebut. Namun hal itu atas seizin siswi dan hanya sekadar tutorial.
"Itu hanya tutorial, ketika ditanya siswanya belum pernah memakai jilbab dan dijawab nggak. Oh belum. Gimana kalau kita tutorial dijawab mantuk (mengangguk) iya," kata Agung usai rapat di Disdikpora DIY, Senin (1/8/2022).
Dia menjelaskan jilbab yang dikenakan ke siswi tersebut juga diambil dari ruangan guru BK tersebut. Saat itu juga telah ada komunikasi guru BK dan siswi.
"Memang ada komunikasi antara guru BK dengan siswanya dan siswanya mengangguk boleh (dipakaikan jilbab)," bebernya.
Meski menegaskan tidak mewajibkan siswinya untuk berjilbab, Agung mengatakan bahwa kebetulan siswi yang ada di SMA-nya semua berjilbab.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan nggih berjilbab semua siswi muslimnya," katanya.