Temui Jokowi, PM Papua Nugini Sebut Indonesia sebagai Saudara

7 September 2023 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bertemu PM Papua Nugini James Marape di APEC Haus, Port Moresby, Papua Nugini, Rabu (5/7/2023).  Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bertemu PM Papua Nugini James Marape di APEC Haus, Port Moresby, Papua Nugini, Rabu (5/7/2023). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, memuji persahabatan eratnya yang terjalin dengan Presiden Joko Widodo, seraya menyebut Indonesia sebagai saudara bagi Papua Nugini.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Marape dalam pertemuan bilateralnya dengan Jokowi di sela-sela pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN yang digelar di JCC Senayan, pada Kamis (7/9).
Adapun kehadiran Papua Nugini di KTT ASEAN berstatus sebagai observer (pengamat), dengan kata lain negara yang lebih dekat ke wilayah Pasifik tidak termasuk dalam keanggotaan ASEAN.
Dalam pernyataannya, Marape pertama-tama memberikan apresiasi kepada Jokowi dan Indonesia atas penyambutan yang baik dan hangat untuk delegasi Papua Nugini.
"Saya ingin menghargai persahabatan erat Anda, kemitraan Anda, dan jaringan pribadi Anda dengan Papua Nugini agar makin menjadi kuat dan kokoh," kata Marape kepada Jokowi.
Pemimpin yang telah berkuasa di Papua Nugini sejak 2019 itu pun memberikan selamat atas kesuksesan Indonesia menyelenggarakan pertemuan ASEAN.
Presiden Joko Widodo bertemu PM Papua Nugini James Marape di APEC Haus, Port Moresby, Papua Nugini, Rabu (5/7/2023). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
"Papua Nugini mendukung Anda. sangat sangat bangga untuk saudara kami yaitu Indonesia, kesuksesan anda adalah kesuksesan kami," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Jokowi juga mengapresiasi kerja sama yang semakin meluas di berbagai sektor antara Indonesia dan Papua Nugini. "Bagi kami, Papua Nugini adalah simbol dari keteguhan dan bagian dari integritas keutuhan wilayah dalam langkah saling membangun," kata Jokowi.
"Saya juga gembira karena aktivitas perekonomian kembali meningkat sejak dibukanya perbatasan skow-mutu dan diluncurkannya jalur langsung antara Port Moresby-Denpasar," sambung Jokowi.
Adapun KTT ke-43 ASEAN digelar di JCC Senayan, sejak Selasa (5/9) hingga hari penutupan Kamis (7/9). Pertemuan tingkat tinggi ini dihadiri oleh 22 negara — termasuk 10 negara ASEAN dan mitranya, serta 9 organisasi internasional.
Indonesia selaku pemegang Keketuaan ASEAN sepanjang 2023 ini, akan secara resmi menyerahkan tongkat estafet kepada Ketua ASEAN berikutnya yang akan diterima oleh Laos.
ADVERTISEMENT