Temui Menlu, Dubes 3 Negara Bawa Bukti Adanya Senjata Kimia di Suriah

19 April 2018 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dubes AS dan Inggris di Kementrian Luar Negeri (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dubes AS dan Inggris di Kementrian Luar Negeri (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Duta Besar Inggris, Prancis, Amerika Serikat menemui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Pertemuan tertutup di kantor Kementerian Luar Negeri ditujukan untuk membahas situasi Suriah usai gempuran rudal negara-negara koalisi Barat tersebut.
ADVERTISEMENT
Usai pertemuan Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengatakan, tujuan utama pertemuan dengan Retno adalah meyakinkan Indonesia bahwa telah terjadi penggunaan senjata kimia oleh Pemerintah Suriah.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Retno sejak akhir pekan kemarin, kami ingin menyampaikan situasi dari Suriah terkini, termasuk berbagi bukti dan data tentang penggunaan senjata Kimia di Suriah," sebut Moazzam di kantor Kemlu, Kamis (19/4).
"Kami juga menawarkan kerja sama penuh kepada pihak berwenang di Indonesia, agar mereka sadar sepenuhnya tentang apa yang terjadi di Douma, Suriah,” Moazzam.
Menlu, Retno Marsudi. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu, Retno Marsudi. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Moazzam meminta Indonesia tidak tinggal diam atas apa yang terjadi di Suriah, termasuk salah satunya mengawasi penggunaan senjata kimia di bawah mekanisme Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
ADVERTISEMENT
“Kami butuh tekanan dan opini internasional, terkait dengan senjata kimia ini," papar dia.
Menambahkan Moazzam, Dubes AS untuk Indonesia, Joseph Donovan, menyebut saat bertemu Retno dirinya meyakinkan bahwa serangan koalisi Barat sudah sesuai aturan yang berlaku.
Serangan ini pun, ditargetkan sepenuhnya kepada tempat pembuatan senjata kimia.
"Serangan ini dibutuhkan dan merupakan hal yang ingin kami lakukan untuk menghancurkan senjata kimia rezim Assad (Presiden Suriah Bashar Al Assad) yang digunakan terhadap rakyatnya sendiri," sebut Donovan.
"Kami juga ingin membasmi persediaan senjata kimia, itu sebabnya serangan ini kami lakukan," pungkas dia.
Serangan di Damaskus, Suriah (Foto: Lt. j.g. Matthew Daniels/U.S. Navy via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan di Damaskus, Suriah (Foto: Lt. j.g. Matthew Daniels/U.S. Navy via AP)
Terkait serangan di rudal sekutu ke Suriah, pada pekan lalu Kementerian Luar Negeri telah mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka mengaku prihatin dengan kondisi terkini di Suriah. Indonesia mengimbau kepada semua pihak untuk dapat mencegah semakin memburuknya kondisi di Suriah.
ADVERTISEMENT
"Indonesia mengimbau agar semua pihak menahan diri dan mencegah terjadinya eskalasi memburuknya situasi di Suriah," sebut keterangan pers Kemlu.
"Indonesia mendorong penyelesaian konflik di Suriah secara komprehensif melalui negosiasi dan cara-cara damai," pungkasnya.