Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Temui Prabowo, Utusan Khusus Palestina Bawa Surat Spesial dari Presiden
18 Maret 2025 18:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Kehakiman sekaligus Penasihat Kepresidenan Palestina Mahmoud Al-Habbash menemui Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/3).
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya, Mahmoud Al-Habbash menyampaikan membawa surat spesial dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk Prabowo.
"Kami membawa surat spesial dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas untuk Yang Terhormat Presiden RI," kata Mahmoud di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/3).
Mahmoud menyebut surat itu berisikan hubungan antara Indonesia dengan Palestina serta isu di Palestina, khususnya situasi terkini terkait invasi Israel di Jalur Gaza, Palestina.
"Lanjutan dari agresi Israel yang berlanjut pagi ini. Kita menjelaskan situasi itu ke Yang Terhormat Presiden RI dan berdiskusi tentang relasi antara Palestina dan Indonesia," ucapnya.
Mahmoud menyatakan dalam pertemuan dengan Prabowo itu, Indonesia menyatakan dukungan penuh atas kemerdekaan Palestina.
"Kami percaya Indonesia, kami percaya posisi Indonesia berkenaan dengan cita-cita Palestina, dan kami yakin pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia akan terus mendukung kebebasan dan kemerdekaan Palestina," tandas dia.
ADVERTISEMENT
Israel kembali menyerang Jalur Gaza di tengah kebuntuan pembicaraan gencatan senjata. Israel menginginkan gencatan senjata fase pertama diperpanjang hingga setelah Ramadan dan Paskah Yahudi, sementara Hamas ingin agar pembicaraan gencatan senjata permanen dilanjutkan.
Lebih dari 400 orang dilaporkan tewas dalam serangan Israel di Gaza. Sebagian besar korban merupakan perempuan, anak-anak, dan lansia.
Situasi ini semakin diperparah karena Israel memblokir masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Rumah sakit pun kerepotan merawat korban luka karena keterbatasan peralatan medis.