Tenaga Medis yang Gugur Diusulkan Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

9 April 2020 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga medis merawat pasien positif Covid-19 dalam gerbong kereta cepat TGV di Stasiun Gare d Austerlitz, Paris, Prancis, Rabu (1/4). Foto:  Thomas Samson/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga medis merawat pasien positif Covid-19 dalam gerbong kereta cepat TGV di Stasiun Gare d Austerlitz, Paris, Prancis, Rabu (1/4). Foto: Thomas Samson/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Tenaga medis adalah garda terdepan dalam perang melawan virus corona. Tak sedikit di antara mereka yang kemudian gugur karena terpapar virus itu.
ADVERTISEMENT
Menghormati para tenaga medis baik dokter dan perawat di garda terdepan, Wakil Ketua DPD Sultan Baktiar Najamudin mengusulkan agar mereka dimakamkan di taman makam pahlawan.
"Para tenaga medis, perawat, dan dokter adalah para pejuang dan pahlawan. Jika dianggap sebagai perang, alangkah baiknya kita menempatkan para medis yang gugur dalam menjalankan tugas mulia ini kita hormati sebagai pahlawan kesehatan dan kita makamkan di taman makam pahlawan," kata Baktiar dalam keterangannya, Kamis (9/4).
Menurut dia, atau paling tidak para tenaga medis di garda terdepan ini diberi tempat pemakaman khusus.
"Pemakaman khusus ini kita jadikan monumen/memorial untuk mengingatkan betapa gigihnya para pahlawan Kesehatan kita. Betapa keselamatan masyarakat lebih dia utamakan dibandingkan dengan keselamatan dirinya," beber dia.
ADVERTISEMENT
Baktiar melanjutkan, monumen ini ini juga kelak untuk mengingatkan kepada kita semua, bagaimana cara bersikap terhadap suatu wabah.
"Dan betapa solidaritas, gotong royong, persatuan dan kesatuan perlu terus kita pupuk sebagai bekal abadi kita sebagai bangsa yang besar," terang dia lagi.
DPD sendiri terkait masa pandemi ini, telah mengambil inisiatif dan langkah cepat sebagai bentuk antisipasi penyebaran COVID-19.
Seorang dokter mengoperasikan alat bantu pernafasan di ruang ICU Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
"Jauh hari sebelum Jakarta ditetapkan darurat Corona, kami telah mengadakan rapat pimpinan dan mengambil keputusan agar anggota DPD RI yang saat itu masih kegiatan reses di daerah pemilihannya yang seyogyanya harus kembali lagi ke Jakarta untuk rapat paripurna, dimohon untuk tetap tinggal di daerah pemilihan masing-masing," urai dia.
Para anggota DPD diminta untuk fokus membantu penanganan wabah corona bersama-sama dengan stake holder dan masyarakat di daerah masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Seperti melakukan edukasi ke masyarakat terkait dengan saran pemerintah mengenai sosial distancing, work from home, pembagian masker dan handsanitizer serta Alat Perlindungan Diri lainnya kepada para petugas medis serta masyarakat sembari melakukan fungsi pengawasan sebagai anggota DPD RI," tutup dia.