Tenang Beribadah Kala Melintas di Tol Cipali

31 Mei 2019 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan pemudik memadati pintu gerbang tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (30/5/2019). Foto: ANTARA/Dhedez Anggara
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan pemudik memadati pintu gerbang tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (30/5/2019). Foto: ANTARA/Dhedez Anggara
ADVERTISEMENT
Lima tahun lalu, pemudik roda empat yang hendak menuju Cirebon harus melewati Jalur Pantura. Kala itu, Jalur Pantura bisa dibilang satu-satunya akses menuju kampung halaman. Namun, semenjak Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) diresmikan pada 13 Juni 2015, pemudik roda empat pun lebih suka melintasi jalur tersebut.
ADVERTISEMENT
Alasannya sederhana saja. Ketimbang pengendara melewati jalur Pantura, Tol Cipali mampu memangkas Cikampek-Palimanan hingga 40 kilometer, sekaligus memotong waktu tempuh hingga dua jam. Belum lagi, Tol Cipali telah tersambung hingga ke Brebes Timur. Menghubungkan sejumlah kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tol Cipali sendiri membentang sepanjang 116,75 km. Tentu ini bukanlah jarak yang pendek. Potensi kelelahan senantiasa mengintai para pemudik. Rasa kantuk atau bosan saat bekendara kerap kali datang menerpa. Lain dari itu, kebutuhan untuk melaksanakan ibadah salat pun kian penting agar perjalanan semakin berkah.
Foto udara rest area KM 164 Tol Cikopo-Palimanan di Majalengka, Jawa Barat, Minggu (19/5). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Maka, keberadaan rest area atau tempat beristirahat merupakan juru selamat bagi para pemudik. Di sana, ada sejumlah fasilitas seperti tempat ibadah, rumah makan, toilet, hingga SPBU yang telah disediakan. Tol Cipali menyediakan empat rest area ke arah Cirebon, serta empat rest area lainnya yang mengarah ke Jakarta.
ADVERTISEMENT
Mengacu pada kebijakan pemerintah pada Idul Fitri 1 Syawal 1440 H, Tol Cipali akan memberlakukan one way atau sistem satu arah pada puncak arus mudik, yaitu 30 Mei-2 Juni 2019. Artinya, rest area yang mengarah ke Jakarta pun dapat disambangi pemudik yang tengah menuju ke arah Cirebon.
Daftar Rest Area di Sepanjang Tol Cipali. Foto: Putri Arifira/kumparan
Nah, agar perjalanan semakin berkah dan menyenangkan, kumparan merangkum tempat ibadah yang berada di delapan rest area Tol Cipali. Berikut daftarnya:
Dari arah Cirebon
Musala di Rest Area KM 86B
Rest area pertama yang dapat dijumpai kala melintasi Tol Cipali dari arah Jakarta adalah Rest Area KM 86B. Di sana, sejumlah fasilitas standar seperti tempat makan, toilet, minimarket dan musala tersedia bagi para pemudik. Meski demikian, tidak ada SPBU di rest area tersebut.
Musala Rest Area KM 86B Tol Cipali. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Nah berbicara soal tempat ibadah, rest area 86B tidak menyediakan masjid. Sebagai gantinya, ada musala yang siap menampungmu untuk beribadah. Tempatnya memang tak terlalu besar, ukurannya sekitar 7 meter x 7 meter. Dindingnya dicat putih dan dipadukan dengan garis berwarna biru di tepi atasnya. Tak ada kubah di musala tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, kenyamanan beribadah tetap terjaga. Tempatnya bersih dan cukup tenang. Total ada tiga saf untuk laki-laki dan dua saf untuk perempuan. Daya tampungnya sekitar 100 jemaah. Persediaan air wudhu pun mengucur deras dari keran-keran yang telah disediakan.
Masjid Nuril Omar Barokah di Rest Area 102A
Tak terlampau jauh dari rest area 86B, pemudik yang melintas akan menjumpai rest area 102A. Di rest area tersebut, fasilitasnya lebih lengkap. Selain ada masjid, ada pula SPBU yang siap memenuhi tangki bensin mobilmu.
Masjid Omar Nuril Barokah. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Di sana, kokoh berdiri Masjid Nuril Omar Barokah. Dari kejauhan, masjid itu memiliki desain aristektur kearab-araban. Terdapat pula 11 payung putih yang menjadi peneduh bagi para jemaah. Luas masjid tersebut sekitar 20 meter x 20 meter. Masjid tersebut sanggup menampung 500 jemaah.
ADVERTISEMENT
Musala di Rest Area 130B
Rest area 130B tak jauh berbeda dengan rest area km 86B. Huruf ‘B’ sendiri memang menandakan bahwa rest area itu tidak memiliki fasilitas masjid dan SPBU. Hanya ada musala dan sejumlah fasilitas standar lainnya.
Musala Rest Area km 130 B. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Dari sisi desain, musala di rest area KM 130B persis sama dengan rest area KM 86B. Mulai dari segi luas dan kapasitas jemaah tak jauh beerbeda.
Masjid Baetus Safar di Rest Area KM 166A
Sesuai namanya, huruf A, rest Area KM 166A menyediakan fasilitas yang lengkap. Ada masjid dan juga SPBU. Di sana, kokoh berdiri Masjid Baetus Safar. Jaraknya juga tak jauh dari parkiran.
Masjid Baetus Safar KM 166A Tol Cipali. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Dari segi desain, Masjid Baetus Safar sekilas tampak seperti musala ketimbang masjid. Meski ketika mendekat, tertulis besar-besar bahwa tempat ibadah tersebut merupakan masjid.
ADVERTISEMENT
Masjid Baetus Safar sendiri dominan berwarna putih. Meski ada sentuhan warna biru di tepi atas dan di bagian kubah. Masjid tersebut berukuran sekitar 15 meter x 15 meter, serta sanggup menampung sekitar 300 jemaah.
Dari Arah Jakarta
Musala di Rest Area KM 86B
Letak rest area KM 86B yang mengarah ke Jakarta persis berhadapan dengan rest Area KM 86B yang mengarah ke Cirebon. Fasilitasnya pun tentu saja sama. Pemudik dapat menjumpai sejumlah fasilitas standar.
Musala Rest Area KM 86B Tol Cipali. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Begitu pun dengan musala yang berada di sana. Desainnya sama sekali tak berbeda dengan yang telah diulas sebelumnya. Yakni, mampu menampung sekitar 100 jemaah.
Masjid Martowidjoyo di Rest Area KM 101A
Wujud Masjid Martowidjoyo tak berbeda jauh dengan Masjid Nuril Omar Barokah. Dari sisi desain juga tak jauh berbeda. Itu karena, keduanya memang berada dalam naungan yang sama, yaitu PT Darma Putra Lestari.
Suasana di halaman Masjid Martowidodjo KM 102. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Luas Masjid Martowidjoyo tersebut sekitar 20 meter x 20 meter. Masjid tersebut sanggup menampung 500 jemaah. Sejumlah aktivitas keagamaan mulai dari salat wajib, Salat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, diselenggarakan pula di masjid tersebut
ADVERTISEMENT
Musala di Rest Area KM 130B
Jika terlanjur berkendara melewati rest area KM 101, rest area KM 130B juga bisa menjadi tempat istirahat yang nyaman. Meski fasilitasnya tidak selengkap tipe A, namun pemudik tetap bisa tenang dan nyaman dalam beribadah.
Musala Rest Area KM 130B Tol Cipali. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Musala yang berada di sana pun sama dengan musala yang ada di sepanjang Tol Cipali lainnya. Desainnya sama sekali tak berbeda dengan yang telah diulas sebelumnya.
Masjid Baetus Safar di Rest Area KM 164A
Nama masjid di rest area KM 164A sama dengan masjid yang ada di sisi seberang. Tak jarang, masjid ini disebut masjid kembar lantaran nama dan bentuknya yang sangat identik. Tingkat kenyamanannya pun sama sekali tak jauh berbeda.
Masjid Baetus Safar KM 164. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Awalnya, masjid ini tak memiliki nama. Saat pertama kali dibangun, masjid ini dijuluki Masjid KM 164A. Namun, karena sejumlah pertimbangan, akhirnya masjid tersebut dinamakan sama dengan yang ada di sisi seberang. Pengelola masjid ini pun sama, yakni PT Wirani Sans.
ADVERTISEMENT