Tensi Semenanjung Korea Naik, Korut Kirim Tentara ke Perbatasan

Ilustrasi Zona Demiliterisasi (DMZ) di Korea. Foto: Jung Yeon-je / AFP

Korea Utara mengirim tentara ke perbatasan di selatan. Mereka akan membangun kembali pos penjagaan yang dirobohkan pada 2018.

Pernyataan itu disampaikan Militer Korea Selatan pada Senin (27/11). Pada pekan ini Korut meluncurkan satelit mata-mata yang memicu ketegangan di semenanjung Korea.

Aksi Korut meluncurkan satelit mata-mata direspons keras oleh Korsel. Seoul menangguhkan persetujuan untuk meredakan ketegangan di perbatasan yang diteken pada 2018.

Pasukan mengambil bagian dalam parade militer untuk memperingati 75 tahun berdirinya tentara Korea Utara, di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara. Foto: KCNA/via REUTERS

Sementara itu, Korut merespons dengan tidak kalah keras. Seoul memutuskan perjanjian dan menegaskan tak akan kembali pada persetujuan tersebut.

Pada Senin ini seorang sumber militer Korsel kepada AFP mengatakan, bahwa Korut mengirimkan tentara bersenjata dan peralatan lain demi membangun kembali pos penjagaan di perbatasan.

Kantor berita Korsel, Yonhap, turut melaporkan pembangunan kembali pos penjagaan oleh tentara Korut. Sebelumnya ada 11 pos penjagaan yang dihancurkan usai perjanjian pada 2018 diteken.

Pejabat militer Korsel mengatakan, salah satu pos penjagaan berada sangat dekat di zona demiliterisasi. Pos dibangun menggunakan kayu.

Pekan ini tensi di semenanjung Korea naik. Usai Korut meluncurkan satelit, Korsel mengirim aset pengawasan dan pengintaian ke perbatasan. Korsel menyebut, peluncuran adalah langkah penting sebagai pertahanan dari ancaman Korut yang makin meningkat.

Korut lalu menerjunkan angkatan bersenjata lebih kuat dan perangkat militer ke kawasan demarkasi militer antara dua negara.