Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Apa yang ada di pikiran Anda jika ada seseorang yang memiliki sepuluh rumah sementara ada banyak orang lain yang tidak memiliki rumah? Atau bagaimana menurut Anda jika ada rumah-rumah besar dengan banyak kamar yang tidak terisi namun banyak orang yang tidur di kolong jembatan?
ADVERTISEMENT
Jika hal tersebut terjadi di Jerman, mungkin rumah-rumah kosong tersebut sudah akan di-squat oleh masyarakat Jerman.
Squatting adalah sebuah aksi mendiami sebuah daerah atau bangunan yang tidak terurus. Biasanya bangunan tersebut akan digunakan untuk menjadi tempat tinggal atau pusat kegiatan sosial. Para squatter bukanlah pemilik resmi. Mereka tidak membayar sewa dan tidak memiliki izin legal untuk menggunakan bangunan tersebut.
Menariknya, squatting tidaklah terjadi hanya karena adanya permasalahan tempat tinggal, seperti biaya beli atau sewa rumah yang tinggi. Tapi, squatting juga dilakukan sebagai ekspresi pergerakan politik. Biasanya oleh mereka yang pro sosialis, otonomi, feminis, kelompok sayap kiri , antidiskriminasi dan rasis, dan mereka yang menentang kapitalis, Nazi, dan fasis.

Kegiatan squatting adalah kegiatan yang ilegal. Dalam beberapa kasus, tindakan squatting adalah tindakan kriminal. Namun, dalam kasus yang lain squatting hanyalah dianggap sebagai konflik sosial antara pemilik rumah dan para squatter. Pemerintah biasanya akan lebih berpihak kepada pemilik rumah, namun tidak jarang kepemilikan rumah beralih pada squatter karena mereka memang mampu membuktikan bahwa bangunan tersebut bisa menjadi lebih berguna di tangan mereka.
ADVERTISEMENT
Alte Meierei di Kiel, Jerman adalah salah satu bangunan yang terbentuk karena kegiatan squatting yang berhasil. Pada tahun 1983, ada sekelompok squatter yang mendiami beberapa gedung tidak terurus di Kiel. Untuk menyelesaikan masalah, pemerintah kota Kiel saat itu memberikan alternatif legal kepada para squatters.
Mereka boleh mendiami beberapa bangunan, termasuk Alte Meierei, untuk digunakan sebagai tepat tinggal, pusat kebudayaan, dan komunikasi politik. Bangunan tersebut akan tetap menjadi milik pemerintah dan para squatters hanya harus membayar biaya sewa yang sangat sedikit sebagai formalitas.

Saat ini ada 12 orang, kucing, dan anjing, yang tinggal di Alte Meierei. Di antara mereka ada juga pengungsi yang berasal dari negara-negara yang sedang berperang. Bagi para squatters yang berkecukupan dan memiliki pekerjaan, mereka akan memberikan kontribusi dana untuk berlangsungnya kegiatan di rumah tersebut.
ADVERTISEMENT
Uang yang dikumpulkan akan digunakan untuk membayar listrik, gas, air, makanan, dan juga sumbangan untuk para pengungsi yang sedang mencari asilum. Jangan salah, tidak semua squatters kekurangan dalam hal keuangan. Beberapa dari mereka tinggal di sini karena menyukai kebebasannya, bukan karena biaya yang murah.
Di lantai dasar Alte Meierei, ada tempat konser, bar, dan kafe, tempat para musisi-musisi independen dapat membuat pertunjukan di sini. Hasil yang diperoleh dari penjualan tiket atau minuman biasanya akan digunakan untuk amal.
Alte Meierei yang memiliki 3 lantai juga menerima para pengembara yang membutuhkan tempat bermalam. Menariknya, Alte Meierei tidak menerima bantuan dari organisasi atau partai politik apapun untuk membuat rumah mereka menjadi tempat yang independen dan tidak ditunggangi kepentingan partai politik tertentu.
ADVERTISEMENT