Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tentara Amerika Ramai-ramai Minta Ganti Kelamin
18 Januari 2017 12:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Nama Chelsea Manning jadi perhatian lagi pekan ini setelah Presiden Barack Obama memberikan amnesti. Manning sebelumnya memantik perhatian bukan hanya karena telah membocorkan dokumen rahasia AS ke WikiLeaks, tapi perubahan drastisnya dari lelaki menjadi perempuan.
ADVERTISEMENT
Dari Bradley menjadi Chelsea, Manning sebenarnya satu dari banyak tentara Amerika yang galau akan orientasi seksualnya. Menurut dokumen militer AS yang diterbitkan November 2016, ada lebih dari 100 tentara Amerika yang minta ganti kelamin, diakui perubahan kelaminnya, atau meminta bantuan untuk terapi hormon.
Mereka berani mengungkapkan jati diri setelah pemerintah AS pada tahun lalu menerapkan kebijakan baru soal orientasi seksual. Per 1 Oktober 2016, tentara AS boleh terbuka mengaku gay atau transgender.
Sebelumnya sampai pada tahun 2011, mengaku gay adalah hal tabu di kemiliteran AS. Melalui kebijakan "don't ask don't tell" yang diterapkan pada 1993, mengaku transgender atau gay bisa berujung pemecatan. Tentara dilarang mengungkapkan orientasi seksual mereka atau mengadukannya jika melihat ada penyimpangan.
ADVERTISEMENT
Pejabat militer AS pada Associated Press tahun lalu mengatakan ada 55 tentara Angkatan Laut yang minta ganti kelamin, 48 tentara dari dari Angkatan Udara, dan 10 dari Angkatan Darat.
Pentagon siap membayari terapi hormon atau pergantian kelamin para tentara, namun tidak tanpa syarat. Dalam dokumen Departemen Pertahanan AS setebal 18 halaman, disebutkan tentara yang minta ganti kelamin harus benar-benar yakin dengan pilihannya tersebut.
Keyakinannya ini dibuktikan dengan pemeriksaan medis dan psikologis. Tentara yang ingin ganti kelamin harus bisa menunjukkan bahwa mereka telah menjalani kehidupan yang lain. Misalnya, yang pria harus menunjukkan kecenderungan kewanitaan, seperti memakai baju wanita, wig, atau gemar berdandan. Sebaliknya juga dengan yang wanita, harus menunjukkan bahwa mereka cenderung jantan.
ADVERTISEMENT
AS harus merogoh kocek dalam-dalam untuk perubahan kelamin tentara. Untuk setiap orangnya, diperkirakan menghabiskan biaya hingga 50 ribu dolar AS, lebih dari Rp 600 juta. Per tahun ongkosnya bisa mencapai 8,4 juta dolar AS.
Menurut lembaga think tank pertahanan RAND Corporation, tentara transgender di AS jumlahnya lebih banyak lagi. Studi Rand Corp menunjukkan jumlah tentara yang mengaku transgender antara 1.320 dan 6.630 orang, dari 1,3 juta total personel militer AS. Namun, tidak semua tentara ini terbuka dan meminta terapi pergantian kelamin.