Tentara Bayaran Wagner dan Rusia Gempur Bakhmut

23 April 2023 5:15 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan terjun payung Ukraina dari 80 brigade Serangan Udara beristirahat di dalam ruang istirahat di garis depan dekat Bakhmut, Ukraina, Jumat, 10 Maret 2023. Foto: Evgeniy Maloletka/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan terjun payung Ukraina dari 80 brigade Serangan Udara beristirahat di dalam ruang istirahat di garis depan dekat Bakhmut, Ukraina, Jumat, 10 Maret 2023. Foto: Evgeniy Maloletka/AP Photo
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pertempuran kembali terjadi di bagian barat Bakhmut, Ukraina, pada Jumat (21/4).
ADVERTISEMENT
Serangan Rusia di Bakhmut ini sangat bergantung pada tentara bayaran Grup Wagner.
Komandan Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan, dalam pertempuran kali ini mereka berada di atas angin. Namun, ia tetap mewaspadai serangan balik Ukraina.
"Hari ini kami membunuh mereka yang dilatih di Ukraina tetapi mereka yang datang dari Jerman akan dididik secara teknologi," kata Prigozhin dikutip dari Reuters.
Ilustrasi tank tempur M1A2 Abrams Angkatan Darat AS. Foto: Mateusz Slodkowski/AFP
Pernyataan itu merujuk pada warga Ukraina yang akan dilatih di Jerman untuk menggunakan tank Abrams yang disediakan oleh Amerika Serikat.
“Barat telah menyerahkan 230 tank dan 1.500 kendaraan lapis baja lainnya. Ini juga cukup untuk memberikan perlawanan yang serius," tutur dia.
Prigozhin memperkirakan Ukraina akan menyerang ketika tanah telah mengeras setelah musim semi.
ADVERTISEMENT
"Mereka akan menyerang, mereka akan datang dan mencoba memisahkan kita, dan kita harus melawan," kata Prigozhin.
Seorang prajurit unit artileri Ukraina menembak ke arah posisi Rusia di luar Bakhmut pada 8 November 2022. Foto: BULENT KILIC / AFP
Sementara Ukraina mengatakan, pasukan Rusia telah membuat beberapa kemajuan dalam pertempuran sengit untuk Bakhmut, Meski begitu, situasi masih terkendali.
"Keputusan dibuat sesuai dengan kepentingan militer," kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar.