Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Setelah mengepung dan menembakkan artileri ke Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza pada Sabtu (19/10) menjelang fajar, tentara Israel membakar RS sumbangan dari rakyat Indonesia itu pada Senin (21/10).
ADVERTISEMENT
“Tentara Israel membakar lantai atas Rumah Sakit Indonesia, Gaza utara,” lapor kantor berita Palestina, WAFA, sembari mengunggah visual pembakaran itu. Video pembakaran itu juga viral di media sosial.
Sedangkan media UEA, The National, melaporkan bahwa RS Indonesia yang berada di Kota Beit Lahia, sebelah utara kamp pengungsian Jabalia, menjadi "sasaran langsung" Israel. Hal itu dikatakan pihak Kemenkes di Gaza.
Dijelaskan juga, generator pembangkit listrik RS Indonesia dibom oleh tentara Zionis sehingga listrik putus. “Pasien meninggal setelah terputus dari perangkat oksigen,” kata Kemenkes.
Tentara Israel juga membatasi pergerakan siapa pun yang berada di rumah sakit. Akibat pergerakan terbatas ini, staf rumah sakit harus menguburkan jenazah di dalam kompleks rumah sakit, yang masih dalam pengepungan.
ADVERTISEMENT
"Bahkan pilihan untuk memprioritaskan (mengobati) yang terluka tidak lagi tersedia, karena banyak dari yang terluka dibiarkan mati kehabisan darah kemarin karena banyaknya korban," kata Kemenkes.
Inisiator RS Indonesia Kecam Serangan Israel
Dalam serangan Israel pada 19 Oktober, sedikitnya dua pasien RS Indonesia tewas karena tak mendapat pasokan oksigen setelah aliran listrik mati. Serangan ini membuat MER-C Indonesia sebagai inisiator rumah sakit ini geram.
MER-C adalah organisasi kemasyarakatan di bidang kegawatdaruratan dan medis. Lembaga ini berkantor pusat di Jalan Kramat Lontar, Jakarta Pusat.
MER-C dalam pernyataannya mengatakan, Rumah Sakit Indonesia diinisiasi oleh MER-C tahun 2009, mulai dibangun 2011, didanai dari kumpulan donasi masyarakat Indonesia yang mendukung semangat "bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan". Serah terima RS Indonesia ke pemerintah Palestina dilakukan tahun 2016.
"Rumah Sakit Indonesia telah menjadi fasilitas kesehatan utama di Gaza Utara, dan simbol harapan masyarakat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan. Pengembangan pelayanan terus dilakukan MER-C sampai pecah pembantaian dalam Jalur Gaza oleh penjajah tahun 2023,” ujar MER-C dalam pernyataannya pada 20 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
RS Indonesia sebelum dibombardir Israel adalah RS terbaik dari segi fasilitas medis dan terbesar kedua di Jalur Gaza.