Tentara Israel Tembak Mati 2 Anak Palestina di Tepi Barat

23 Februari 2025 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi korban serangan Israel di Tepi Barat. Foto: AP Photo/ Nasser Nasser
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi korban serangan Israel di Tepi Barat. Foto: AP Photo/ Nasser Nasser
ADVERTISEMENT
Dua anak Palestina, Ayman Nasser al-Haymouny (12 tahun) dan Rimas al-Amouri (13), tewas usai ditembak tentara Israel di Tepi Barat, Jumat (21/2).
ADVERTISEMENT
Ayman ditembak di Hebron saat mengunjungi keluarganya, sementara Rimas ditembak di halaman rumahnya di Jenin.
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi tewasnya Ayman akibat luka tembak setelah dilarikan ke rumah sakit.
Sementara Rimas ditembak di perut oleh tentara Israel yang berada dalam kendaraan lapis baja sekitar 50 meter darinya.
Organisasi hak anak Defense for Children International – Palestine (DCIP) menyebut keduanya ditembak tanpa peringatan.
“Baik Ayman maupun Rimas menjadi sasaran kekuatan mematikan oleh tentara Israel yang berada di posisi aman dalam kendaraan lapis baja,” kata Ayed Abu Eqtaish dari DCIP.

Serangan Israel Meluas di Tepi Barat

Pembunuhan terjadi di tengah operasi militer Israel yang terus berlangsung di Tepi Barat, termasuk di Jenin, Nablus, Tulkarem, dan wilayah lainnya.
ADVERTISEMENT
Pasukan Israel juga menggerebek sejumlah rumah warga Palestina dan menangkap beberapa orang, termasuk di kamp pengungsi Jalazone.
Mengutip Al Jazeera, Gubernur Tulkarem Abdullah Kmeil menyebut operasi militer Israel di wilayahnya sebagai bukti “niat genosida”.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk serangan ini dan menyebutnya sebagai kejahatan perang.
Sejak 21 Januari silam, lebih dari 50 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Tepi Barat. Padahal, Israel-Hamas berada di masa gencatan senjata sejak 19 Januari.
Kantor kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan serangan di Tepi Barat juga menghancurkan infrastruktur air dan sanitasi.
Selain itu, pemukim Israel melakukan sedikitnya 34 serangan terhadap warga Palestina dalam periode yang sama.
Konferensi pers pembebasan sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas di di Rafah, Jalur Gaza selatan, Sabtu (22/2/2/2025). Foto: OMAR AL-QATTAA/AFP
Sementara itu, seharusnya pada Sabtu (22/2) ada pertukaran tahanan Israel-Palestina. Hamas sudah melepas 6 tahanan Israel, sementara Israel masih menunda melepaskan lebih dari 600 tahanan Palestina.
ADVERTISEMENT
Netanyahu pun mengungkap alasan penundaan, dirinya menganggap seremoni pertukaran tahanan sebagai hal memalukan dan merupakan propaganda Hamas.