'Tentara itu Musuhnya PKI'

23 September 2017 10:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi perspektif Indonesia. (Foto: Aprilandika Hendra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi perspektif Indonesia. (Foto: Aprilandika Hendra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejarah selalu berulang. Karena itu Salim Said, pengamat militer ini mewanti-wanti mengenai bahaya PKI. Dan musuh utama dari PKI adalah tentara.
ADVERTISEMENT
"Begini ini tidak bisa dilepaskan history bahwa tentara itu musuhnya PKI, jenderal mereka diburu. Dalam sejarah dunia, tentara enggak ada jenderalnya satu malam dilikuidasi," beber Salim dalam diskusi di Populi Center Smart FM di Gado-gado Boplo, Jakarta, Sabtu (23/9).
Salim membeberkan, dalam pemberontakan PKI tahun 1948, saat itu tentara dan rakyat yang menumpas.
"Jadi harus dibicarakan sesuai konteks sejarah di Indonesia, peristiwa Madiun 1948 itu PKI yang terlibat, tapi sejak PKI menang pemilu (tahun 1960-an), PKI ngomong PKI itu dizalimi oleh Muhammad Hatta, begitu hebatnya kampanye PKI saat itu," urai Salim peraih doktor dari Ohio State University ini.
ADVERTISEMENT
Karena itu, ketika Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan pemutaran film G30S/PKI, Salim mendukung. Karena lewat film itu, TNI menyadarkan akan bahaya PKI.
"Jadi kalau saya panglima TNI, saya harus menjaga, alat yang tersedia ya film itu. Maka panglima setuju yang penting ada alat buat panglima, jangan ada yang membersihkan nama," tegasnya.
Menyoal film G30S/PKI yang diperbincangkan orang, Salim menegaskan. Sejarah adalah milik para pemenang. Peristiwa G30S, pemenangnya adalah tentara dan rakyat. Maka wajar kalau film adalah seperti itu.
"Ketika film itu dibikin, dibikin berdasarkan pandangan orang pada saat itu. Arifin (Arifin C Noer, sutradara) tidak ada yang didramatisir, dia buat film sesuai pandangan dan data yang ada saat itu. Sejarah selalu ditulis oleh pemenang, tidak ada pemenang yang membuat sejarah yang tidak menguntungkan dia," bebernya.
ADVERTISEMENT
"Orang lupa yang memburu PKI setelah Gestapu bukan hanya tentara, ada juga orang Islam. Yang dicederai PKI sebelum Gestapu bukan hanya tentara, ini ada hubungannya terkait isu bangkitnya kembali PKI. Bagi saya ya hantu, tapi itu nyata, nyata itu tidak bisa mendadak, itu ada hubungannya dengan sejarah Indonesia sebelumnya (pemberontakan 1948). Mudah mudahan saya bisa jelaskan kenapa orang takut PKI akan bangkit," tutupnya.
Pasukan TNI bersiap apel. (Foto: R. Rekotomo/Antara Foto)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan TNI bersiap apel. (Foto: R. Rekotomo/Antara Foto)