Tentara Korut Terobos Perbatasan, Militer Korsel Lepaskan Tembakan Peringatan

11 Juni 2024 10:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pengunjung mencoba melihat ke balik gerbang Imjingak Peace Park, Paju, dekat Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan, Senin (19/9/2022). Foto: Anthony Wallace/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengunjung mencoba melihat ke balik gerbang Imjingak Peace Park, Paju, dekat Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan, Senin (19/9/2022). Foto: Anthony Wallace/AFP
ADVERTISEMENT
Militer Korea Selatan (Korsel) melepaskan tembakan peringatan di perbatasan dengan Korut pada Selasa (11/6). Hal itu dilakukan setelah seorang tentara Korut melintasi perbatasan dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu disampaikan Militer Korsel pada hari yang sama. Kejadian ini terjadi usai tensi dua Korea meninggi akibat aksi Korut mengirim balon berisi tinja ke negara tetangganya itu.
"Beberapa prajurit Korut yang bekerja di DMZ (Zona Demiliterisasi) di bagian tengah depan melintasi Garis Demarkasi Militer dengan singkat," kata Militer Korsel seperti dikutip dari AFP.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri parade militer untuk memperingati 75 tahun berdirinya tentara Korea Utara, di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara, Rabu (8/2/2023). Foto: KCNA via REUTERS
Militer Korsel menambahkan, setelah tembakan peringatan dilepaskan para tentara Korut langsung mundur.
"Di luar mundurnya pasukan Korut setelah tembakan peringatan, ada gerakan tak biasa yang kami amati," sambung mereka.
Militer Korsel menyebut, saat ini mereka sedang fokus pada pengamatan pergerakan pasukan di sekitar perbatasan.
Korut dan Korsel secara teknis masih berada dalam kondisi perang. Dua Korea hanya menyepakati penghentian tindakan bersenjata, bukan meneken perjanjian damai untuk mengakhiri Perang Korea yang pecah dari 1950-1953.
ADVERTISEMENT
Tentara Korea Selatan. Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
Belakangan hubungan dua negara itu berada dalam titik terendah dalam beberapa tahun terakhir. Korut tak cuma mengirim balon berisi tinja, Militer Korsel mengamati aksi Korut memasang speaker di perbatasan.
Sejak dipasang pada era 1960an, Korut menyiarkan propaganda dan yang memuji dinasti Kim ke arah Korsel lewat speaker itu. Pada 2018 lalu Korut menangguhkan penggunaan speaker ketika hubungan dua negara dalam periode hangat.