Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Tentara Angkatan Udara Arab Saudi, Mohammed Saeed Alshamrani, menjadi pelaku penembakan di pangkalan Angkatan Laut Pensacola, Florida, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Sabtu (7/12), SITE Intelligence Group, perusahaan AS yang memantau media jihadis, mengidentifikasi Alshamrani, sempat mengunggah sebuah cuitan di Twitter yang berbunyi: "Saya menentang kejahatan, dan Amerika secara keseluruhan telah berubah menjadi 'nation of evil ' (negara kejahatan)."
Pernyataan Alshamrani ini pun viral di Twitter. Berdasarkan penelusuran SITE Intelligence Group, Alshamrani sebenarnya tak membenci masyarakat AS, namun 'Saya membenci Anda karena setiap hari Anda mendukung, mendanai, dan melakukan kejahatan tidak hanya terhadap Muslim tetapi juga kemanusiaan."
Sementara itu, pihak intelijen AS sedang menyelidiki apakah cuitan Twitter itu benar ditulis Alshamrani atau tidak.
Akun Twitter Alshamrani itu juga sempat mengutuk dukungan AS untuk Israel. Saat ini, akun Twitter itu telah diblokir.
ADVERTISEMENT
Serangan ini berawal pada Jumat pagi, sekitar pukul 06.51 waktu setempat. Saat itu, Alshamrani secara tiba-tiba menembakkan timah panas dari pistolnya sambil berjalan menyusuri dua lantai gedung tengah yang difungsikan sebagai tempat pelatihan.
Akibat kejadian ini, empat orang tewas, termasuk Alshamrani, dan 8 orang lainnya terluka, termasuk 2 kepala polisi setempat yang terlibat baku tembak dengan pelaku.
Alshamrani merupakan satu dari ratusan tentara asing yang tengah berlatih di pangkalan Angkatan Laut Pensacola untuk beberapa waktu. Ia dipilih langsung oleh militer Saudi untuk mengikuti pelatihan ini.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud, telah menelepon Presiden AS Donald Trump. Ia mengutuk keras insiden ini sebagai tindakan keji. Raja Salman berjanji akan bekerja sama dengan AS untuk mengusut tuntas kasus ini.
ADVERTISEMENT