news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tentara Ukraina Diduga Bakar Al-Quran, Ramzan Kadyrov Geram

20 Maret 2023 16:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
Ilustrasi Al-quran. Foto: Munif Rifai/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Al-quran. Foto: Munif Rifai/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Media sosial digegerkan dengan sebuah video baru-baru ini yang menunjukkan tentara Ukraina merobek dan membakar salinan kitab suci Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat video lain yang menunjukkan tentara Ukraina memotong daging babi di atas kitab suci Al-Quran milik tentara Rusia yang ditangkap.
Salah satu sekutu dekat Presiden Vladimir Putin dan pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, sempat mempublikasikan video itu melalui Telegram, pada Kamis (16/3). Sebagai pemimpin wilayah yang didominasi oleh Muslim, Kadyrov mengecam keras tindakan tersebut.
Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov. Foto: Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP
“Aku bersumpah demi Allah Yang Mahakuasa, kami tidak akan mengizinkan siapa pun untuk menghina Al-Qur'an tanpa dihukum, dan hukuman Tuhan semesta alam akan menimpa Anda, di mana pun Anda berada!” tulis Kadyrov.
Menurut video dari TikTok yang dirilis oleh Kadyrov, tampak dua orang tentara dengan sablon bendera Ukraina sedang duduk di depan tumpukan kayu di tungku yang siap dibakar.
ADVERTISEMENT
Kemudian, seseorang mendekat dan menyerahkan mereka kantong plastik hitam berisi buku-buku — salah satunya ada kitab suci Al-Quran berwarna cokelat tua.
Baik perekam video dan dua tentara yang sedang duduk itu tidak memperlihatkan wajah mereka. Tidak diketahui apakah Al-Quran tersebut berbahasa Rusia atau Ukraina, lantaran rendahnya kualitas video dan dalam kedua bahasa, terjemahan kitab suci ini sama.
Sementara di video lain, terdengar beberapa tentara sedang tertawa dan salah seorang di antaranya sedang memotong daging babi dengan menggunakan kitab suci Al-Quran sebagai talenan. Mereka terdengar bersorak saat melalukan penistaan agama itu.
Tentara Ukraina merayakan momen tahun baru di rumah peristirahatan militer di wilayah Donetsk, Ukraina, Sabtu (31/12/2022). Foto: Clodagh Kilcoyne/Reuters
Lagi-lagi, tidak diketahui pula apakah para tentara yang disebutkan berbicara bahasa Rusia atau Ukraina, dikarenakan banyaknya kosakata yang mirip.
Secara terpisah, Kedutaan Rusia di Jakarta juga berkomentar. Dalam keterangan yang dirilis pada Senin (20/3), pihaknya mengaku telah mengetahui soal aksi pembakaran kitab suci Al-Quran tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kami menganggap bahwa manifestasi Islamofobia ini tidak dapat diterima dan bertentangan toleransi beragama,” bunyi keterangan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.
“Kami melihat provokasi ini sebagai hinaan sangat parah terhadap perasaan semua orang yang memeluk agama Islam, dan sebagai tanda tidak menghormati budaya umat Islam,” imbuhnya.

Respons Ukraina

Mengutip perkataan mufti dari Religious Administration of Muslims of Ukraine (UMMA) Said Ismagilov, Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta merilis pernyataan bahwa video yang beredar itu adalah palsu — tak lain merupakan propaganda Rusia yang telah dengan sengaja menodai kitab suci umat Islam.
“Sebagaimana dengan semua video propaganda lainnya, hal ini bodoh seperti biasanya,” bunyi pernyataan tersebut.
Ismagilov meluruskan bahwa kitab suci Al-Quran yang tampak di video merupakan salinan dalam Bahasa Rusia — di mana tidak ada orang yang membaca Al-Quran dalam Bahasa Rusia lagi, terutama edisi terbarunya.
ADVERTISEMENT
“Tolong katakan kepada saya, para penyebar propaganda Rusia, apakah Anda sangat bodoh sehingga Anda tidak mengetahui bahwa ada Al-Qur'an dalam bahasa Ukraina di sini? Bahasa apakah Al-Qur'an dalam video Anda? Itu adalah bahasa Rusia. Dan itu merupakan edisi terbaru, yang sudah tidak bisa lagi ditemukan di Ukraina,” kecam dia.
Ismagilov menambahkan, kitab suci Al-Quran edisi terbaru seperti yang tampak di kedua video tersebut sudah tidak diperjualbelikan lagi di Ukraina — melainkan bisa dibeli di Kota Moskow atau kota mana saja di Rusia.
“Ini blunder. Ini adalah kecerobohan spesifik pertama kalian, yang dimana niat kalian untuk mengubah kaum Muslim dunia agar melawan Ukraina, Anda pun tidak dapat mengambil gambar yang berkualitas! Inilah betapa bodohnya kalian,” ujar Ismagilov.
Seorang wanita memegang plakat bertuliskan "Al-Quran adalah kehormatan kami" selama protes di depan kedutaan Swedia, di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (27/1/2023). Foto: Hasnoor Hussain/REUTERS
“Kalian mengambil Al-Qur'an dalam bahasa Rusia, sedangkan saya membawa Al-Qur'an edisi bahasa Ukraina, yang telah dibaca oleh kaum Muslim dan Muslim di negara kami. Katakan kepada saya, apakah kalian sangat bodoh sehingga kalian tidak berpikir untuk mencari terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Ukraina?” imbuhnya, seraya menyayangkan terjadinya insiden tak mengenakkan seperti ini justru menjelang bulan suci Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, juga mengkonfirmasi video tersebut adalah palsu. Dalam cuitannya di Twitter, dia pun menyerukan bahwa Rusia harus dikecam karena telah menghina Islam.
“Peringatan! Video palsu! Rusia membuat sebuah video yang menampilkan orang-orang tak dikenal yang mengaku sebagai tentara Ukraina memotong daging babi di atas Al-Quran dan membakar halaman-halamannya,” tulis Nikolenko.
“Mereka berbicara dalam bahasa Ukraina yang patah-patah dan menggunakan pisau tentara Rusia. Rusia harus dikutuk karena menghina Islam dalam upaya untuk mendiskreditkan Ukraina,” sambung dia.