Tentara Ukraina Tembak Mati 3 Warga Sipil di Pasar Donetsk

13 Juni 2022 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota angkatan bersenjata Ukraina melakukan pengamatan area dengan teropong di dekat Donetsk, Ukraina, Minggu (22/5/2022). Foto: Carlos Barria/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Anggota angkatan bersenjata Ukraina melakukan pengamatan area dengan teropong di dekat Donetsk, Ukraina, Minggu (22/5/2022). Foto: Carlos Barria/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kantor berita separatis pro-Rusia melaporkan, pasukan Ukraina menewaskan setidaknya tiga orang dan mencederai empat lainnya dalam serangan pada Senin (13/6/2022).
ADVERTISEMENT
Gempuran tersebut melanda Pasar Maisky di Donetsk. Salah satu korban jiwa merupakan anak kecil.
Ukraina dikabarkan menggunakan amunisi artileri standar militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Senjata kaliber 155 mm itu menghantam sejumlah bagian di Donetsk.
Kantor Berita Donetsk mengunggah gambar-gambar dari lokasi. Rentetan kios terlihat terbakar di pasar pusat tersebut. Satu mayat tampak tergeletak di tanah di dekatnya.
Kremlin mengatakan, Ukraina membombardir Donetsk dan sekitarnya. Moskow meyakini, Ukraina tak hanya menggunakan senjata 155 mm.
Pihaknya mengatakan, pasukan Ukraina turut meluncurkan howitzer M777 buatan Amerika Serikat (AS) dan roket Smerch untuk menyerang daerah pemukiman.
Pasukan pro-Rusia berseragam tanpa lencana berjalan di pemukiman Buhas (Bugas) yang dikuasai separatis, di wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa (1/3/2022). Foto: Alexander Ermochenko/REUTERS
Di hari yang sama, Ukraina juga dilaporkan meluncurkan serangan menggunakan sistem roket berpeluncur ganda Grad. Serangan itu menerjang sejumlah titik di Donetsk.
ADVERTISEMENT
"[Dua distrik] Donetsk diserang dengan 10 roket BM-21 Grad dari pasukan Ukraina," tulis kelompok separatis Donetsk di Telegram, dikutip dari Tass, Senin (13/6/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku, operasi militer khususnya bertujuan melindungi penutur bahasa Rusia di Donbas dari penganiayaan dan serangan oleh Ukraina.
Sebagaimana Luhansk, Donetsk adalah bagian dari wilayah separatis Donbass. Wilayah tersebut telah memisahkan diri dari Ukraina. Meski demikian, hanya Rusia yang mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis Ukraina itu.
Ukraina dan sekutu Barat mengatakan, Rusia melancarkan perang tanpa alasan. Kiev juga menyebut klaim perihal penganiayaan sebagai dalih tak berdasar untuk menginvasi wilayahnya.