Terawan: Pemerintah Akan Tangkap WNA yang Menunjukkan Gejala Virus Corona

27 Februari 2020 15:49 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan, Terawan saat rapat kerja dengan komisi IX DPR RI, Senin (3/2). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan, Terawan saat rapat kerja dengan komisi IX DPR RI, Senin (3/2). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah negara terus mencegah peningkatan penyebaran virus corona, tak terkecuali Indonesia. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bahkan menyebut jika ada WNA yang datang dari negara terjangkit corona dan menunjukkan gejala corona, maka akan diamankan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Pokone dia ada gejalanya kita tangkap. Dia perjalananannya dari kota yang kena PHEIC (Public Health Emergency of International Concern) kita close," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/2).
Terawan menegaskan Indonesia terus berpegang pada standar yang ditentukan WHO. Sehingga kemungkinan penyebaran corona di dalam negeri dapat dicegah.
Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan beraktivitas di di tempat observasi, di hanggar Lanud Raden Sajad, Natuna. Foto: Twitter/@kemenkesri
"Gitu aja kita sesuai aturan dari WHO. Jangan kita paranoid juga. Berbahaya juga akan di kemudian hari pada pulih kita yang kena," ujarnya.
Terawan meyakinkan langkah tersebut tidak akan mengurangi Indonesia dengan negara-negara tersebut. Yang terpenting bagi pemerintah, kata dia, adalah kewaspadaan agar corona tak menyebar di dalam negeri.
"Kita pokoknya nyaman hubungan bertetangga dengan negara lain, yang enak-enak, tapi tidak hilang kewaspadaan," tegasnya.
Tamu yang mengenakan masker melihat keluar dari jendela Hotel H10 Costa Adeje Palace, yang diisolasi setelah setelah tamu Italia positif corona. Foto: REUTERS/Borja Suarez
Terawan mengatakan masalah penyebaran corona harus menjadi fokus utama. Sebab sejumlah negara telah meningatkan kewaspadaannya, seperti salah satunya Italia yang tak mengizinkan 1.000 pengunjung hotel untuk keluar karena ada di antara mereka yang dinyatakan positif corona.
ADVERTISEMENT
"Italia sudah jelas 10 kota lockdown. Spanyol hotel 1.000 orang harus dikunci dilockdown gara-gara satu orang positif. Itu kan kita juga melihat bentuk kepanikan dunia luar biasa," pungkasnya.