Terawan Sebut Kemenkes Beri Pendampingan ke 36 Inovator Ventilator untuk Corona

30 Juni 2020 13:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah menegaskan terus berupaya memenuhi fasilitas kesehatan di dalam negeri terkhusus untuk mempercepat penanganan COVID-19. Salah satu yang kini tengah diupayakan adalah pengembangan ventilator.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam Webinar Bulan Bung Karno yang digelar DPP PDI Perjuangan.
"Sampai saat ini sudah dilakukan pendampingan terhadap 36 inovator untuk pengembangan ventilator, sebanyak 4 inovator ventilator sudah berizin," kata Terawan, Selasa (30/6)
Terawan juga menyebut, sejak Februari hingga Juni 2020 terjadi peningkatan produsen Alat Kesehatan di dalam negeri.
"Untuk mendukung ketersediaan produk alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) bagi penanganan COVID-19 terdapat peningkatan signifikan produsen alkes dari Februari 2020 sampai dengan 26 Juni 2020," papar Terawan.
Selain itu, Terawan juga membeberkan, sudah dilakukan pengembangan obat moderen asli Indonesia atau disingkat OMAI untuk mendukung penanganan COVID-19 di tanah air.
Dijelaskan dia, produk itu berasal dari bahan baku yang diambil dari kekayaan alam Indonesia yang sudah dibuktikan keamanan dan kasiatnya secara ilmiah melalui uji praklinik maupun klinik.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
"Terdapat lebih dari 80 obat OMAI yang telah diproduksi di Indonesia, stimolo, stimuno, tensigot dan lain sebagainya," katanya.
ADVERTISEMENT
OMAI itu juga dikatakan Terawan, telah mampu diekspor ke beberapa negara Asia dan Eropa, dalam kurun waktu 3 tahun telah bertambah 32 industri obat tradisional.
"Total di tahun 2019, 20 industri obat tradisional dalam rangka peningkatan kemandirian telah dilakukan hilirisasi hasil penelitian menjadi produk inovasi yang diproduksi industri kesehatan dalam negeri," tandas Terawan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.