Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Terbitkan Surat Utang Rp 10 T, PLN Fokus Kembangkan Transmisi
6 Juni 2017 14:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT

PT PLN telah menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah senilai maksimal Rp 10 triliun. Penerbitan surat utang ini akan digunakan PLN untuk membangun proyek-proyek infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan PLN, Sarwono Sudarto menyebutkan, untuk obligasi ini, akan fokus pada pengembangan transmisi menjadi sekitar 46 ribu kilo meter sirkit (kms) tahun ini.
"Kami punya proyek pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik. Untuk obligasi ini lebih banyak untuk transmisi, termasuk gardu induk, di seluruh Indonesia, termasuk Sumatra, Jawa, Sulawesi, semuanya," kata Sarwono di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (6/6).
Adapun PLN adalah satu-satunya penyedia layanan transmisi di Indonesia. Hingga akhir 2016, panjang jalur transmisi perseroan mencapai 44.065 kilo meter sirkit (kms), meningkat 5,7 persen dibandingkan 2015 yang sebesar 41.683 kms.
"Kapasitas trafo transmisi mencapai 98.898 Megavolt Ampere MVA, naik 6,7 persen dari 92.651 MVA," kata Sarwono.
ADVERTISEMENT

Sepanjang 2016, PLN mencatat penjualan listrik sebesar 216 TWh atau meningkat 65 persen dibandingkan 2015 yang sebesar 202,8 TWh. Pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh kenaikan pelanggan listrik yang cukup baik. Bertambahnya jumlah pelanggan juga mendorong kenaikan rasio elektrifikasi dari 88,3 persen pada akhir Desember 2015 menjadi 91,16 persen pada Desember 2016.
Sarwono menyebutkan, PLN terus menggenjot pembangunan infrastruktur listrik agar bisa meraih target rasio elektrifikasi.
"Tahun ini lebih dari 91,16 persen, kami targetkan setiap tahun rasio elektrifikasi ini bertambah 2-3 persen," ujar Sarwono.
ADVERTISEMENT
Adapun PLN menargetkan mencapai rasio elektrifikasi 100 persen pada 2024. Untuk mencapainya, dalam 10 tahun ke depan Indonesia membutuhkan tambahan pasokan listrik hingga 75.900 MW, transmisi 67.785 kilometer sirkit (kms), dan gardu induk berkapasitas 164.544 MVA di seluruh Indonesia. Dari 75.900 MW itu, di antaranya berasal dari program 35.000 MW.