Terduga Pelaku Bom Panci di Bandung Diperiksa Densus 88 di Jakarta

9 Juli 2017 11:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kontrakan pelaku bom panci Bandung (Foto: Antara/Agus Bebeng)
zoom-in-whitePerbesar
Kontrakan pelaku bom panci Bandung (Foto: Antara/Agus Bebeng)
ADVERTISEMENT
Kasus meledaknya bom panci di Bandung, Jawa Barat, saat ini tengah ditangani tim Inafis Mabes Polri dan Densus 88. Sementara ketiga terduga perakit bom panci, yakni Agus Wiguna (21), Endang, Ridwan, dan Adin, telah dimintai keterangan oleh Densus 88.
ADVERTISEMENT
"Pagi tadi tim Inafis Mabes Polri masih olah TKP, dan tersangkanya diambil alih oleh Densus 88 untuk pendalaman," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus, saat dikonfirmasi (kumparan.com), Minggu (9/7).
Yusri mengatakan, setelah diamankan di Mapolrestabes Bandung, Agus cs pagi tadi telah dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan. "Dibawa ke Jakarta tadi pagi," jelas Yusri.
Kontrakan pelaku bom panci Bandung. (Foto: Antara/Agus Bebeng)
zoom-in-whitePerbesar
Kontrakan pelaku bom panci Bandung. (Foto: Antara/Agus Bebeng)
Sementara olah TKP di lokasi kejadian yang berlokasi di Kubang Beureum No. 35, RT. 007, RW 011, Kelurahan Sekejati, dilakukan oleh tim Inafis Mabes Polri tak lama setelah penangkapan terduga pelaku.
Pelaku Bom Panci Bandung (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku Bom Panci Bandung (Foto: Dok. Istimewa)
"Dari Inafis Mabes Polri yang turun, karena Mabes yang punya kewenangan," kata Yusri.
Kontrakan yang menjadi lokasi ledakan bom adalah rumah milik Ibu Epon di Kubang Beureum No. 35, RT 007, RW 011, Kelurahan Sekejati. Sedangkan, penghuni kontrakan yaitu Agus, Ridwan, Endang Ii dan Adin, masih diperiksa di Mapolrestabes Bandung.
ADVERTISEMENT
Saat bom meledak di kontrakannya, Agus tidak berada di lokasi karena sedang berjualan.
Polisi juga menemukan sebuah buku catatan yang diduga kuat milik Agus. Di buku itu, polisi menemukan catatan tangan tentang rencana lokasi sasaran bom.
Ledakan di kamar kontrakan Agus, diduga terjadi akibat kesalahan teknis. Berdasarkan buku catatan itu, seharusnya bom akan diledakkan di Kafe Bali, Jalan Braga, Rumah Makan Celengan di Astana Anyar, dan Gereja Buah Batu.