Terduga Pelaku Penendang Siswa SMKN 2 Jember hingga Tewas Ditangkap Polisi

24 Agustus 2022 4:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hadian Widya Wiratama. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hadian Widya Wiratama. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Satreskrim Polres Jember menangkap terduga pelaku penendang siswa SMKN 2 Jember hingga tewas. Terduga pelaku itu ditangkap di rumahnya di Kecamatan Sumbersari, Jember, Selasa (23/8) malam.
ADVERTISEMENT
"Ya, benar terduga pelaku sudah ditangkap di rumahnya. Setelah kejadian dia itu pulang karena takut," ungkap Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hadian Widya Wiratama, Selasa (23/8).
Saat ini terduga pelaku tengah diperiksa oleh penyidik. Pemeriksaan berlangsung di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), sebab dia merupakan anak di bawah umur.
Dika menjelaskan, terduga pelaku merupakan teman sekolah korban. Keduanya sama-sama duduk di bangku kelas X SMKN 2 Jember.
Polisi saat ini masih menggali motif dan latar belakang insiden penandangan itu.
"Mengenai motif terduga pelaku masih kita dalami. Sehingga, terduga pelaku diperiksa secara intensif oleh penyidik Unit PPA," ulas Dika.
Ilustrasi pemukulan. Foto: Shutterstock
Berdasarkan keterangan polisi sebelumnya, diperoleh kesaksian dari sedikitnya lima siswa lain yang mengetahui langsung kejadian tersebut. Polisi juga menggelar olah TKP di dalam lingkungan SMKN 2 Jember.
ADVERTISEMENT
Peristiwa bermula pada saat jam istirahat sekitar pukul 12.00 WIB siang. Ketika itu, antara terduga pelaku dengan korban terlibat cekcok mulut di depan ruang kelas.
Tanpa disangka, terduga pelaku tiba-tiba melancarkan serangan berupa tendangan ke arah bagian belakang korban. Korban pun tersungkur sampai tidak sadarkan diri.
Korban sempat coba di rawat ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS), karena dikira hanya pingsan. Namun, kondisi korban yang semakin kritis pada akhirnya dilarikan ke rumah sakit daerah (RSD) dr. Soebandi.
Saat petugas rumah sakit berupaya memeriksa, ternyata korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa sebelum sempat memperoleh perawatan medis. Kemudian, jenazah korban dibawa ke ruang mayat.
"Tidak sempat ada perawatan medis, karena sudah meninggal ketika sampai di rumah sakit. Sekarang, posisi korban ada di kamar mayat," terang Plt Direktur RSD dr Soebandi, Hendro Soelistijono.
Ilustrasi pelajar SMA. Foto: Shutter Stock
Kepala Seksi SMK Cabang Dinas Pendidikan Jember dan Lumajang, Muhamad Khotib mengambil langkah akan mengumpulkan semua guru dan siswa SMKN 2 Jember.
ADVERTISEMENT
Dia meminta siapa pun dari mereka bersikap kooperatif jika sewaktu-waktu diminta keterangan oleh penyidik kepolisian. Tujuannya agar kasus yang telah menelan korban nyawa ini terungkap secara jelas untuk penanganan hukumnya.
"Besok (Rabu, 24 Agustus), semua guru dan siswa dikumpulkan tanpa terkecuali," serunya.
Selain itu, guru dan siswa dikumpulkan dalam rangka upaya mengantisipasi kejadian serupa di SMKN 2 Jember maupun sekolah lainnya.
"Sekolah harus ramah anak. Tidak boleh ada kekerasan, bullying atau perundungan. Apalagi, sampai mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang," urai Khotib.