Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan berinisial YS atau Khotdijah ditangkap Densus 88 di Klaten, Senin (18/3). YS akhrinya meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit Bhayangkara. Saat diperiksa, organ tubuh YS rusak diduga akibat zat kimia.
ADVERTISEMENT
“Dia diperiksa di Polda Metro. Itu malam, dan antara rumah sakit dan tempat pemeriksaan jauh. YS ditemukan dalam keadaan sakit di ruang istirahat. Maka petugas jaga yang di rutan memberikan pertolongan pertama dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).
Dedi mengungkapkan, hasil pemeriksaan medis menunjukkan organ tubuh YS mengalami kerusakan karena diduga sering menghirup zat kimia.
Menurut Dedi, YS sering menghirup zat kimia saat merakit bom. Hal itu diperkuat saat ditemukannya puluhan rompi yang berisi bahan peledak.
“Kondisinya sudah lemas. Dokterlah yang paling tahu,” ujar Dedi.
Sementara dokter forensik RS Polri, Asri Pralebda mengungkapkan, hasil pemeriksaan sampel pada cairan tubuh YS menujukkan kandungan zat asam yang sangat tinggi yang mencapai 85 persen.
ADVERTISEMENT
“Kami temukan organ dalam mengalami korosif akibat terkena bahan kimia keras. Karena ada di saluran pencernaan, lambungnya itu robek dan berisi darah warna hitam. Itu yang menyebabkan dia meninggal. Cairan lambung mengandung asam korida 85 persen,” ungkap Asri.
Terduga teroris YS merupakan kelompok teroris Sibolga dan Lampung. Ia tergabung kelompok radikal yang berniat menyerang markas polisi. Namun YS berhasil ditangkap Densus 88 saat berada di Klaten.