Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Tergiur Sekolahkan Anak ke China, Puluhan Orang Tua Murid Jadi Korban Penipuan
14 Juli 2023 15:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Orang tua murid di Kota Bandung diduga menjadi korban penipuan oleh seorang oknum pengajar di sebuah lembaga pendidikan dengan iming-iming dapat menyekolahkan anaknya ke Cina saat melapor ke Mapolda Jabar. Foto: Dok. Istimewa](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h59m7p3sj9k7ydp62t98cdxz.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Awalnya para korban tergiur membayarkan sejumlah uang agar bisa mengirimkan anak-anak mereka sekolah di China. Salah satu korban, Rosi, mengaku berani mengirimkan Rp 400 juta sebagai deposito karena melihat sudah banyak anak yang berangkat dengan program pelaku.
"Saudara saya ada yang ikut program dia (terduga pelaku) dengan iming-iming agen ini bisa mengurus anak-anak kita, menjamin keamanan selama di sana, termasuk persiapan anak sekolah mulai dari bahasa dan pelajarannya agar bisa mengikuti standar di sana," kata Rosi kepada wartawan di Mapolda Jabar, Jumat (14/7).
Tapi uang yang sudah dikirimkan para korban itu malah diselewengkan oleh pelaku untuk mengurus keperluan murid lain yang sudah bersekolah di Taiwan. Tak hanya itu, pelaku juga diduga menyelewengkan uang siswa untuk judi bola.
ADVERTISEMENT
"Sisanya (uang yang ditransfer orang tua calon murid) dipakai buat bayar utang sama bunganya, dan judi," ungkap Rosi.
Korban lainnya, Thomas, mencatat sudah ada sekitar 50 orang tua murid yang mengaku menjadi korban penipuan oleh terduga pelaku. Setiap korban menyetorkan uang dengan nominal yang berbeda-beda.
"Kurang lebih [kerugiannya] hampir Rp 5 miliar. Setiap korban berbeda-beda [menyetornya] tergantung kegiatan yang ditawarkan. Harusnya anak kita itu masuk SMA di daerah Hangzhou, China, supaya kita mau lanjut ke universitas lebih mudah," ungkap Thomas.
Saat ini para orang tua yang jadi korban sudah melaporkan kasus ini ke polisi atas dugaan penipuan. Namun Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo, mengaku ia belum mengetahui adanya kasus ini.
ADVERTISEMENT
"Belum ada infonya," ucap Ibrahim.